“Bolehkan aku memperbaiki sandalmu, tuan?”
“Tentu. Silahkan!” jawab Abu Bakar Al-Wasithi.
Ketika selesai, Al-Wasithi berkata, “Tahukah engkau mengapa sandalku putus?”
“Tidak?!”
“Sandal itu putus karena aku berangkat ke masjid dengan tidak mandi Jumat terlebih dulu.”
“Oh..Di sini ada kamar mandi, silahkan kalau mau mandi.”
“Ya. Terima kasih.”
Lalu, pemilik toko pun mengantarkan Al-Wasithi yang dikaguminya itu menuju ke kamar mandi.
Beberapa kata hikmah Al-Wasithi yang cukup terkenal adalah:
- Takut (khauf) dan harapan (raja’) adalah dua kendali yang dapat menahan kita dari berbuat keburukan.
- Jika Allah menghendaki seseorang menjadi hina, Allah melemparkannya ke tempat busuk dan bangkai. Maksudnya tempat penuh dosa.
- Mereka yang menganggap bahwa keburukan prilaku adalah suatu ketulusan, kerakusan adalah kesenangan, cita-cita rendah adalah ketabahan, sebenarnya mereka telah buta dari jalan, dan melalui jalan kesempitan. Akibatnya, tidak ada kehidupan berkembang di tengah-tengah mereka, dan tidak ada ceramah yang mensucikan mereka. Jika berbicara disampaikan dengan marah. Jika berceramah dilontarkan dengan sombong, seperti seorang pemberani yang melompat.
--Disarikan dari Risalah Al-Qusyairiah
0 komentar:
Posting Komentar