Headlines News :

Latest Post

Kisah Waliyullah Aceh Abu Ibrahim Woyla

Written By Cari Aja di Siny on Sabtu, 18 Mei 2013 | 05.56


Kisah Waliyullah Aceh Abu Ibrahim Woyla

Alm. Abu Ibrahim Woyla, Aceh Barat
Santri Dayah.Com- Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara. Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Keramat. Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla. Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air aqua gelas dan tiga ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Pantai barat selatan Aceh.
Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M. Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (Pesantren Salafi/Tradisional) selama hampir 25 tahun. sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syeikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Kecamatan Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Di antara murid Syeikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Abuya Syeikh Muda Waly Al-Khalidy yang kemudian Abu Ibrahim Wayla berguru padanya, Abuya Muda Waly adalah sebagai seorang ulama tareqat naqsyabandiyah tersohor di Aceh.
Menurut keterangan, Syeikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syeikh Mahmud sekitar 3 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale dan Abu Hasballah Indrapuri. setelah itu Syeikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syeikh Jamil Jaho di Padang Panjang. beberapa tahun di Padang Syeikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah, kemudian Syeikh Muda Waly kembali kepadang  dan pulang ke Aceh Selatan untuk mendirikan Pesantren Tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan. Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syeikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan Dayah, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syeikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu tareqat naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syeikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilal yatim (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu (alm) Abu Adnan Bakongan.
Setelah lebih kurang 3 tahun memperdalam ilmu tareqat pada Syeikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya, tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui kemana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara. Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama tiga kali, Pertama, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 2 bulan, Kedua, Abu Ibrahim Woyla menghilang selama 2 tahun dan Ketiga, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 4 tahun yang tidak diketahui kemana perginya.
Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh, pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak ter-urus, pakaiannya sudah compang camping dan kukunya panjang seadanya. mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya. Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.
Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agak pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla. Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.
Abu Ibrahim Woyla memiliki dua orang isteri, isteri pertama bernama Rukiah, dari hasil pernikahan ini Abu Ibrahim Woyla dikaruniai 3 orang anak, seorang laki-laki dan 2 perempuan. yang laki-laki bernama Zulkifli dan yang perempuan bernama Salmiah dan Hayatun Nufus. Sementara pada isteri keduanya yang beliau nikahi di Peulantee, Aceh Barat, dua tahun sebelum beliau meninggal tidak dikaruniai anak.
Menurut cerita tatkala isteri pertamanya hamil 6 bulan untuk anak pertama yang dikandung Ummi Rukian, kondisi Abu Ibrahim Woyla saat itu seperti tidak stabil, sehingga beliau mengatakan pada isterinya “Saya mau belah perut kamu untuk melihat anak kita”, kata Abu Ibrahim Woyla pada isterinya yang pada saat itu membuat keluarganya tak habis pikir terhadap apa yang diucapkan Abu Ibrahim Woyla pada isterinya itu. Karena perkataan seperti itu dianggap perkataan yang sudah diluar akal sehat, maka keluarga dengan cemas menggatakan kita tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Abu Ibrahim Woyla yang meminta untuk membelah perut isterinya yang sedang mengandung 6 bulan. Meskipun begitu, perkataan yang pernah diucapkan itu tak pernah dilakukannya.
Pada tahun 1954 sebenarnya tahun yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami-isteri karena pada tahun itu lahir anak pertama dari pasangan Abu Ibrahim Woyla dan Ummi Rukiah, akan tetapi kehadiran seorang pertama itu bagi Abu Ibrahim Woyla bukanlah sesuatu yang istimewa. Abu Ibrahim Woyla saat itu hanya pulang sebentar menjenguk anaknya yang baru lahir, kemudian beliau pergi kembali mengembara entah kemana. Ketika anak pertamanya yang diberi nama Salmiah sudah besar, menurut cerita Teungku Nasruddin barulah kondisi Abu Ibrahim Woyla kembali normal hidup bersama keluarganya. Dan saat itu Abu Ibrahim Woyla sempat membuka lahan perkebunan di Suwak Trieng untuk menjadi harta yang ditinggalkan untuk keluarganya di kemudian hari.
Pada saat itu kehidupan Abu Ibrahim Woyla bersama keluarganya sudah sangat harmonis hingga lahir anak kedua, Hayatun Nufus dan anaknya yang ketiga Zulkifli. Semua keluarganya sangat bersyukur karena Abu Ibrahim Woyla telah tinggal bersama keluarganya. Namun apa mau dikata, tak lama setelah lahir anaknya yang ketiga Abu Ibrahim Woyla kembali meninggalkan keluarganya dan entah kemana. Sehingga Ummi Rukiah tidak tahan lagi dengan ketidakpedulian Abu Ibrahim Woyla terhadap nafkah keluarganya, isterinya minta untuk pulang ke Blang Pidie daerah asalnya.
Alasan isterinya untuk pulang ke Blang Pidie memang tepat, karena menurutnya Abu Ibrahim Woyla tidak lagi peduli kepada keluarga, beliau hanya asyik berzikit sendiri dan pergi kemana beliau suka. akan tetapi, keinginan Ummii Rukian untuk kembali ke Blang Pidie tidak terwujud karena Allah mempersatukan Abu Ibrahim Woyla dan isterinya sampai akhir hayatnya.
Bila kita dengar kisah dan cerita tentang Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya tak ubah seperti kita membaca kisah para sufi dan ahli tashawwuf. Banyak sekali tindakan yang dikerjakan Abu Ibrahim Woyla semasa hidupnya yang terkadang tidak dapat diterima secara rasional, karena kejadian yang diperankannya termasuk di luar jangkauan akal pikiran manusia. Untuk mengenal prilaku Abu Ibrahim Woyla haruslah menggunakan pikiran alam lain sehingga menemukan jawaban apa yang dilakukan Abu Ibrahim Woyla itu benar adanya.
Alm. Abu Ibrahim Woyla berkunjung kesebuah tempat
Itulah keajaiban-keajaiban yang melekat pada sosook Abu Ibrahim Woyla, yang oleh sebagian ulama di Aceh menilai bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang sudah mencapai tingkat Waliyullah (Wali Allah). hal itu diakui Teungku Nasruddin, memang banyak sekali laporan masyarakat yang diterima keluarga menceritakan seputar keajaiban kehidupan Abu Ibrahim Woyla. Hal ini terbukti semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla selalu mendatangi tempat-tempat dimana umat selalu dalam kesusahan, kegelisahan dan musibah beliau selalu ada di tengah-tengah masyarakat itu. Namun orang sulit memahami maksud dan tujuan Abu Ibrahim Woyla untuk apa beliau mendatangi tempat-tempat seperti itu, karena kedatangannya tidak membawa pesan atau amanah apapun bagi masyarakat yang didatanginya. Abu Ibrahim Woyla hanya datang berdoa di tempat-tempat yang ia datangi, tutur Teungku Nasruddin.
Dalam hal ini Ustadz (Teungku disingkat Tgk) Muhammad Kurdi Syam ( seorang warga Kayee Unoe, Calang yang sangat mengenal Abu Ibrahim Woyla menceritakan bahwa Abu Ibrahim Woyla kebetulan sedang berjalan kaki, beliau terkadang masuk ke sebuah rumah tertentu milik masyarakat yang dilawatinya, ia mengelilingi rumah tersebut sampai beberapa kali kemudian berhenti pas di halaman rumah itu dan menghadapkan dirinya ke arah rumah tersebut dengan berzikir LA ILAHA ILLALLAH yang tak berhenti keluar dari mulutnya, setelah itu Abu Ibrahim Woyla pergi meninggalkan rumah itu. TIdak ada yang tahu makna yang terkandung di balik semua itu, apakah agar penghuni rumah itu terhindar dari bahaya yang akan menimpa mereka atau mendoakan penghuni rumah itu agar dirahmati Allah ? Wallahu A’lam.
Menurut Tgk Nasruddin , dilihat dari kehidupannya, Abu Ibrahim Woyla sepertinya tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat duniawi, ia mencontohkan, kalau misalnya Abu Ibrahim Woyla memiliki uang, uang tersebut bisa habis dalam sekejap mata dibagikan kepada orang yang membutuhkan dan biasanya Abu Ibrahim Woyla membagikan uang itu kepada anak-anak dalam jumlah yang tidak diperhitungkan (sama seperti amalan Rasulullah). Begitulah kehidupan Abu Ibrahim Woyla dalam kehidupan sehari-hari.
Keajaiban lain yang membuat masyarakat tak habis pikir dan bertanya-tanya adalah soal kecepatan beliau melakukan perjalanan kaki yang ternyata lebih cepat dari kendaraan bermesin. Memang kebiasaan Abu Ibrahim Woyla kalau pergi kemana-mana selalu berjalan kaki tanpa menggunakan sendal. Bagi orang yang belum mengenalnya bisa beranggapan bahwa Abu Ibrahim Woyla sosok yang tidak normal. Karena disamping penampilannya yang tidak rapi, mulutnya terus komat kamit mengucapkan zikir sambil jalan. Tgk Muhammad Kurdi Syam menceritakan suatu ketika Abu Ibrahim Woyla sedang jalan kaki di Teunom menuju Meulaboh (perjalanan yang memakan waktu 1 sampai 2 jam dengan kendaraan bermotor), yang anehnya Abu Ibrahim Woyla ternyata duluan sampai di Meulaboh, padahal yang punya mobil tadi tahu bahwa tidak ada kendaraan lain yang mendahului mobilnya, kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, malah bagi masyarakat di pantai barat yang sudah mengganggap itulah kelebihan sosok ulama keramat Abu Ibrahim Woyla yang luar biasa tidak sanggup dinalar oleh pikiran orang biasa.
karena tak heran kalau Abu Ibrahim Woyla berada seperti di pasar, misalnya semua pedagang di pasar itu berharap agar Abu Ibrahim Woyla dapat singgah di toko mereka, karena mereka ingin mendapatkan berkah Allah melalui perantaran Abu Ibrahim Woyla. Namun tidak segampang itu karena Abu Ibrahim Woyla punya pilihan sendiri untuk mampir di suatu tempat. Seperti yang diceritakan Tgk Muhammad Kurdi Syam, suatu waktu Abu Ibrahim Woyla sedang berada di Lamno, Aceh Jaya. lalu bertemu dengan seseorang yang bernama Samsul Bahri yang sedang bekerja di Abah Awe, saat itu kebetulan Abu Ibrahim Woyla membawa dua potong lemang. Ketika mampir di situ Abu Ibrahim Woyla meminta sedikit air, setelah air itu diberikan Samsul lalu Abu Ibrahim Woyla memberikan dua potong lemang tersebut kepada Samsul tapi Samsul menolaknya karena menurut Samsul bahwa lemang tersebut adalah sedekah orang yang diberikan kepada Abu Ibrahim Woyla. karena tidak mau diterima Samsul, lemang itu dibuang Abu Ibrahim Woyla yang tak jauh dari tempat duduknya, spontan saja Samsul tercengang dengan tindakan Abu yang membuang lemang begitu saja, karena merasa bersalah lalu Samsul ingin mengambil lemang yang sudah dibuang tersebut, namun sayang, ketika mau diambil lemang itu hilang secara tiba-tiba.
Dalam kejadian lain, Tgk Nasruddin menceritakan suatu ketika (sebelum Tgk Nasruddin menjadi menantu Abu Ibrahim Woyla), tiba-tiba shubuh pagi Abu Ibrahim Woyla datang ke almamaternya ke Pesantren Syeikh Mahmud, kaki Abu Ibrahim Woyla kelihatan sedikit pincang sebelah kalau beliau berjalan. Kedatangan Abu Ibrahim Woyla disambut Tgk Nasruddin dan teman-teman sepengajian lainnya. Lalu Abu meminta sedikit nasi untuk sarapan pagi, “nasinya ada, tapi tidak ada lauk pauk apa-apa Abu” kata Tgk Nasruddin, “Nggak apa-apa, saya makan pakai telur saja, coba lihat dulu di dapur mungkin masih ada satu telur tersisi” jawab Abu Ibrahim Woyla, lalu Tgk Nasruddin menuju ke dapur, ternyata di tempat yang biasa ia simpan telur terdapat satu butir telur, padahal seingatnya tidak ada sisa telur lagi karena sudah habis dimakan.
Lantas sambil menyuguhkan Nasi kepada Abu Ibrahim Woyla, Tgk Nasruddin bertanya, “Kenapa dengan kaki Abu ?” Abu menjawab “saya baru pulang dari bukit Qaf (Mekkah), disana banyak sekali tokonya tapi tidak ada penjualnya. Namun kalau kita ingin membeli sesuatu kita harus membayar di mesin, kalau tidak kita bayar kita akan ditangkap polisi”, Abu meneruskan “setelah saya belanja di toko-toko itu lalu saya naik kereta api dan sangat cepat larinya, karena saya takut duduk dalam kereta api itu , maka saya lompat dan terjatuh hingga membuat kaki saya sedikit terkilir, makanya saya agak pincang, tapi sebentar lagi juga sembuh”
Kejadian serupa juga dialami oleh keluarga dekat Abu Ibrahim Woyla sendiri, suatu hari Abu mengunjungi salah seorang saudaranya untuk meminta sedikit nasi dengan lauk sambel udang belimbing, lalu tuan rumah itu mengatakan pada isterinya untuk menyiapkan nasi dengan sambel udang belimbing untuk Abu Ibrahim Woyla, tapi isterinya memberi tahu bahwa pohon belimbingnya tidak lagi berbuah, “baru kemarin sore saya lihat pohon belimbingnya lagi tidak ada buahnya” kata sang isteri pada suaminya. Tapi suaminya terus mendesak isterinya “coba kamu lihat dulu, kadang ada barang dua tiga buah sudah cukup untuk makan Abu” katanya.lalu isterinya pergi ke pohon belakang rumah, ternyata belimbing itu memang didapatkan tak lebih dari tiga buah di pohon yang kemarin sore dilihatnya.
Demikian pula ketika hendak melangsungkan pernikahan anak pertama Abu Ibrahim Woyla, yaitu Salmiah, msyarakat di kampung melihat sepertinya Abu Ibrahim Woyla tidak peduli terhadap acara pernikahan anaknya. padahal acara pernikahan itu akan berlangsung beberapa hari lagi, tapi Abu Ibrahim Woyla tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi acara pernikahan anaknya itu, bahkan uang pun tidak beliau kasih pada keluarga untuk kebutuhan acara tersebut. Namun ajaibnya pada hari “H” (hari pernikahan berlangsung) ternyata acara pernikahan anaknya berlangsung lebih besar dari pesta-pesta pernikahan orang lain yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan segala sesuatunya.
Begitulah sebagian dari perjalanan riwayat hidup seorang ulama dan aulia Abu Ibrahim Woyla yang sulit dicari penggantinya di Aceh sekarang ini. Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun. Tim Majalah Santri Dayah pernah berziarah ke makan beliau pada pertengahan tahun 2012, melihat makan yang dijaga oleh anak tertuanya, banyak sekali diziarahi oleh masyarakat. Namun pihak keluarga sangat hati-hati dan berpesan pada penziarah agar makan Abu Ibrahim Woyla tidak dijadikan tempat pemujaan (yang membawaki kepada syirik). [TZ]

Riset Terbaru: Darah Babi Terkandung Dalam Rokok

Riset Terbaru: Darah Babi Terkandung Dalam Rokok 



Santri Dayah. Com- Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.
Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang mereka gunakan.
“Menurut mereka, ini adalah bisnis dan rahasia dagang kami,” kata Chapman seperti dilansir News.com, Kamis (01/04/2010).
Prof Chapman mengatakan penelitian ini memberitahu dunia tentang rahasia pembuatan rokok, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap umat Muslim dan Yahudi yang taat, karena babi sangat diharamkan bagi kedua agama tersebut.
“Masyarakat Yahudi dan Muslim pasti akan menanggapi hal ini dengan sangat serius, dan juga para vegetarian,” pungkas Chapman.
Tak ayal temuan ini menjadi bahan diskusi serius para ulama Islam dan para agamawan Yahudi di berbagai negara.[hidayatullah.com]

Kisah Nyata dari Tanah Arab

Written By Cari Aja di Siny on Senin, 06 Mei 2013 | 08.03


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Ditengah gemuruhnya kota, ternyata Riyadh menyimpan banyak kisah. Kota ini menyimpan rahasia yang hanya diperdengarkan kepada telinga dan hati yang mendengar. Tentu saja, Hidayah adalah kehendak NYA dan Hidayah hanya akan diberikan kepada mereka yang mencarinya.

Ada sebuah energi yang luar biasa dari cerita yang kudengar beberapa hari yang lalu dari sahabat Saya mengenal banyak dari mereka, ada beberapa dari Palestina, Bahrain, Jordan, Syiria, Pakistan, India, Srilanka dan kebanyakan dari Mesir dan Saudi Arabia sendiri. Ada beberapa juga dari suku Arab yang tinggal dibenua Afrika. Salah satunya adalah teman dari Negara Sudan, Afrika.

Saya mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu Muslim kulit hitam yang juga kerja di Hotel ini.

Beberapa bulan ini saya tidak lagi melihatnya berkerja.

Biasanya saya melihatnya bekerja bersama pekerja lainnya menggarap proyek bangunan di tengah terik matahari kota Riyadh yang sampai saat ini belum bisa ramah dikulit saya.

Hari itu Ammar tidak terlihat. Karena penasaran, saya coba tanyakan kepada Iqbal tentang kabarnya.

“Oh kamu tidak tahu?” Jawabnya balik bertanya, memakai bahasa Ingris khas India yang bercampur dengan logat urdhu yang pekat.

“Iyah beberapa minggu ini dia gak terlihat di Mushola ya?” Jawab saya.

Selepas itu, tanpa saya duga iqbal bercerita panjang lebar tentang Ammar. Dia menceritakan tentang hidup Ammar yang pedih dari awal hingga akhir, semula saya keheranan melihat matanya yang menerawang jauh. Seperti ingin memanggil kembali sosok teman sekamarnya itu.

Saya mendengarkan dengan seksama.

Ternyata Amar datang ke kota Riyadh ini lima tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 2004 lalu.

Ia datang ke Negeri ini dengan tangan kosong, dia nekad pergi meninggalkan keluarganya di Sudan untuk mencari kehidupan di Kota ini. Saudi arabia memang memberikan free visa untuk Negara Negara Arab lainnya termasuk Sudan, jadi ia bisa bebas mencari kerja disini asal punya Pasport dan tiket.

Sayang, kehidupan memang tidak selamanya bersahabat.

Do’a Ammar untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di kota ini demi keluarganya ternyata saat itu belum terkabul. Dia bekerja berpindah pindah dengan gaji yang sangat kecil, uang gajinya tidak sanggup untuk membayar apartemen hingga ia tinggal di apartemen teman temannya.

Meski demikian, Ammar tetap gigih mencari pekerjaan.

Ia tetap mencari kesempatan agar bisa mengirim uang untuk keluarganya di Sudan.

Bulan pertama berlalu kering, bulan kedua semakin berat…

Bulan ketiga hingga tahun tahun berikutnya kepedihan Ammar tidak kunjung berakhir..

Waktu bergeser lamban dan berat, telah lima tahun Ammar hidup berpindah pindah di Kota ini. Bekerja dibawah tekanan panas matahari dan suasana Kota yang garang.

Tapi amar tetap bertahan dalam kesabaran.

Kota metropolitan akan lebih parah dari hutan rimba jika kita tidak tahu caranya untuk mendapatkan uang, dihutan bahkan lebih baik. Di hutan kita masih bisa menemukan buah buah, tapi di kota? Kota adalah belantara penderitaan yang akan menjerat siapa saja yang tidak mampu bersaing.

Riyadh adalah ibu kota Saudi Arabia. Hanya berjarak 7 jam dari Dubai dan 10 Jam jarak tempuh dengan bis menuju Makkah. Dihampir keseluruhan kota ini tidak ada pepohonan untuk berlindung saat panas. Disini hanya terlihat kurma kurma yang berbuah satu kali dalam setahun..

Amar seperti terjerat di belantara Kota ini. Pulang ke suddan bukan pilihan terbaik, ia sudah melangkah, ia harus membawa perubahan untuk kehidupan keluarganya di negeri Sudan. Itu tekadnya.

Ammar tetap tabah dan tidak berlepas diri dari keluarganya. Ia tetap mengirimi mereka uang meski sangat sedikit, meski harus ditukar dengan lapar dan haus untuk raganya disini.

Sering ia melewatkan harinya dengan puasa menahan dahaga dan lapar sambil terus melangkah, berikhtiar mencari suap demi suap nasi untuk keluarganya di Sudan.

Tapi Ammar pun Manusia. Ditahun kelima ini ia tidak tahan lagi menahan malu dengan teman temannya yang ia kenal, sudah lima tahun ia berpindah pindah kerja dan numpang di teman temannya tapi kehidupannya tidak kunjung berubah.

Ia memutuskan untuk pulang ke Sudan. Tekadnya telah bulat untuk kembali menemui keluarganya, meski dengan tanpa uang yang ia bawa untuk mereka yang menunggunya.

Saat itupun sebenarnya ia tidak memiliki uang, meski sebatas uang untuk tiket pulang. Ia memaksakan diri menceritakan keinginannya untuk pulang itu kepada teman terdekatnya. Dan salah satu teman baik amar memahaminya ia memberinya sejumlah uang untuk beli satu tiket penerbangan ke Sudan.

Hari itu juga Ammar berpamitan untuk pergi meninggalkan kota ini dengan niat untuk kembali ke keluarganya dan mencari kehidupan di sana saja.

Ia pergi ke sebuah Agen di jalan Olaya- Riyadh, utuk menukar uangnya dengan tiket. Sayang, ternyata semua penerbangan Riyadh-Sudan minggu ini susah didapat karena konflik di Libya, Negara tetangganya. Tiket hanya tersedia untuk kelas executive saja.

Akhirnya ia beli tiket untuk penerbangan minggu berikutnya.

Ia memesan dari saat itu supaya bisa lebih murah. Tiket sudah ditangan, dan jadwal terbang masih minggu depan.

Ammar sedikit kebingungan dengan nasibnya. Tadi pagi ia tidak sarapan karena sudah tidak sanggup lagi menahan malu sama temannya, siang inipun belum ada celah untuk makan siang. Tapi baginya ini bukan hal pertama. Ia hampir terbiasa dengan kebiasaan itu.

Adzan dzuhur bergema .. Semua Toko Toko, Supermarket, Bank, dan Kantor Pemerintah serentak menutup pintu dan menguncinya. Security Kota berjaga jaga di luar kantor kantor, menunggu hingga waktu Shalat berjamaah selesai.

Ammar tergesa menuju sebuah masjid di pusat kota Riyadh.

Ia mengikatkan tas kosongnya di pinggang, kemudian mengambil wudhu.. memabasahi wajahnya yang hitam legam, mengusap rambutnya yang keriting dengan air.

Lalu ia masuk mesjid. Shalat 2 rakaat untuk menghormati masjid. Ia duduk menunggu mutawwa memulai shalat berjamaah.

Hanya disetiap shalat itulah dia merasakan kesejukan, Ia merasakan terlepas dari beban Dunia yang menindihnya, hingga hatinya berada dalam ketenangan ditiap menit yang ia lalui.

Shalat telah selesai. Ammar masih bingung untuk memulai langkah. Penerbangan masih seminggu lagi.

Ia diam.

Dilihatnya beberapa mushaf al Qur’an yang tersimpan rapi di pilar pilar mesjid yang kokoh itu. Ia mengmbil salah satunya, bibirnya mulai bergetar membaca taawudz dan terus membaca al Qur’an hingga adzan Ashar tiba menyapanya.

Selepas Maghrib ia masih disana. Beberapa hari berikutnya, Ia memutuskan untuk tinggal disana hingga jadwal penerbangan ke Sudan tiba.

Ammar memang telah terbiasa bangun awal di setiap harinya.

Seperti pagi itu, ia adalah orang pertama yang terbangun di sudut kota itu. Ammar mengumandangkan suara indahnya memanggil jiwa jiwa untuk shalat, membangunkan seisi kota saat fajar menyingsing menyapa Kota.

Adzannya memang khas. Hingga bukan sebuah kebetulan juga jika Prince (Putra Raja Saudi) di kota itu juga terpanggil untuk shalat Subuh berjamaah disana.

Adzan itu ia kumandangkan disetiap pagi dalam sisa seminggu terakhirnya di kota Riyadh.

Hingga jadwal penerbanganpun tiba. Ditiket tertulis jadwal penerbangan ke Sudan jam 05:23am, artinya ia harus sudah ada di bandara jam 3 pagi atau 2 jam sebelumnya.

Ammar bangun lebih awal dan pamit kepada pengelola masjid, untuk mencari bis menuju bandara King Abdul Azis Riyadh yang hanya berjarak kurang dari 30 menit dari pusat Kota.

Amar sudah duduk diruang tunggu dibandara, Penerbangan sepertinya sedikit ditunda, kecemasan mulai meliputinya. Ia harus pulang kenegerinya tanpa uang sedikitpun, padahal lima tahun ini tidak sebentar, ia sudah berusaha semaksimal mungkin.

Tapi inilah kehidupan, ia memahami bahwa dunia ini hanya persinggahan. Ia tidak pernah ingin mencemari kedekatannya dengan Penggenggam Alam semesta ini dengan mengeluh. Ia tetap berjalan tertatih memenuhi kewajiban kewajibannya, sebagai Hamba Allah, sebagai Imam dalam keluarga dan ayah buat anak anaknya.

Diantara lamunan kecemasannya, ia dikejutkan oleh suara yang memanggil manggil namanya.

Suara itu datang dari speaker dibandara tersebut, rasa kagetnya belum hilang Ammar dikejutkan lagi oleh sekelompok berbadan tegap yang menghampirinya.

Mereka membawa Ammar ke mobil tanpa basa basi, mereka hanya berkata “Prince memanggilmu”.

Ammarpun semakin kaget jika ia ternyata mau dihadapkan dengan Prince. Prince adalah Putra Raja, kerajaan Saudi tidak hanya memiliki satu Prince. Prince dan Princess mereka banyak tersebar hingga ratusan diseluruh jazirah Arab ini. Mereka memilii Palace atau Istana masing masing.

Keheranan dan ketakutan Ammar baru sirna ketika ia sampai di Mesjid tempat ia menginap seminggu terakhir itu, disana pengelola masjid itu menceritakan bahwa Prince merasa kehilangan dengan Adzan fajar yang biasa ia lantunkan.

Setiap kali Ammar adzan prince selalu bangun dan merasa terpanggil .. Hingga ketika adzan itu tidak terdengar, Prince merasa kehilangan. Saat mengetahui bahwa sang Muadzin itu ternyata pulang kenegerinya Prince langsung memerintahkan pihak bandara untuk menunda penerbangan dan segera menjemput Ammar yang saat itu sudah mau terbang untuk kembali ke Negerinya.

Singkat cerita, Ammar sudah berhadapan dengan Prince.

Prince menyambut Ammar dirumahnya, dengan beberapa pertanyaan tentang alasan kenapa ia tergesa pulang ke Sudan.

Amarpun menceritakan bahwa ia sudah lima tahun di Kota Riyadh ini dan tidak mendapatkan kesempatan kerja yang tetap serta gaji yang cukup untuk menghidupi keluarganya.

Prince mengangguk nganguk dan bertanya: “Berapakah gajihmu dalam satu bulan?”

Amar kebingungan, karena gaji yang ia terima tidak pernah tetap. Bahkan sering ia tidak punya gaji sama sekali, bahkan berbulan bulan tanpa gaji dinegeri ini.

Prince memakluminya. Beliau bertanya lagi: “Berapa gaji paling besar dalam sebulan yang pernah kamu dapati?”

Dahi Ammar berkerut mengingat kembali catatan hitamnya selama lima tahun kebelakang. Ia lalu menjawabnya dengan malu: “Hanya SR 1.400″, jawab Ammar.

Prince langsung memerintahkan sekretarisnya untuk menghitung uang. 1.400 Real itu dikali dengan 5 tahun (60 bulan) dan hasilnya adalah SR 84.000 (84 Ribu Real = Rp. 184. 800.000). Saat itu juga bendahara Prince menghitung uang dan menyerahkannya kepada Amar.

Tubuh Amar bergetar melihat keajaiban dihadapannya.

Belum selesai bibirnya mengucapkan Al Hamdalah,

Prince baik itu menghampiri dan memeluknya seraya berkata:

“Aku tahu, cerita tentang keluargamu yang menantimu di Sudan. Pulanglah temui istri dan anakmu dengan uang ini. Lalu kembali lagi setelah 3 bulan. Saya siapkan tiketnya untuk kamu dan keluargamu kembali ke Riyadh. Jadilah Bilall dimasjidku.. dan hiduplah bersama kami di Palace ini”

Ammar tidak tahan lagi menahan air matanya. Ia tidak terharu dengan jumlah uang itu, uang itu memang sangat besar artinya di negeri Sudan yang miskin. Ammar menangis karena keyakinannya selama ini benar, Allah sungguh sungguh memperhatikannya selama ini, kesabarannya selama lima tahun ini diakhiri dengan cara yang indah.

Ammar tidak usah lagi membayangkan hantaman sinar matahari disiang hari yang mengigit kulitnya. Ammar tidak usah lagi memikirkan kiriman tiap bulan untuk anaknya yang tidak ia ketahui akan ada atau tidak.

Semua berubah dalam sekejap!

Lima tahun itu adalah masa yang lama bagi Ammar.

Tapi masa yang teramat singkat untuk kekuasaan Allah.

Nothing Imposible for Allah,

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah..

Bumi inipun Milik Allah, ..

Alam semesta, Hari ini dan Hari Akhir serta Akhirat berada dalam Kekuasaan Nya.

Inilah buah dari kesabaran dan keikhlasan.

Ini adalah cerita nyata yang tokohnya belum beranjak dari kota ini, saat ini Ammar hidup cukup dengan sebuah rumah di dalam Palace milik Prince. Ia dianugerahi oleh Allah di Dunia ini hidup yang baik, ia menjabat sebagai Muadzin di Masjid Prince Saudi Arabia di pusat kota Riyadh.

Subhanallah…

Seperti itulah buah dari kesabaran.

“Jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya.

Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan Nya”.

“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”. (Al Fushilat 35)

Allahuakbar!

Maha Benar Allah dengan segala Firman Nya …

Wallahua’lam bish Shawwab ….

Barakallahufikum ….

… Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci …

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah …

— Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini … Itu hanyalah dari kami … dan kepada Allah subhanahu wata'ala ., kami mohon ampunan … —-

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …

NB: Jika anda suka artikel ini, silakan share ke teman anda di Facebook, MySpace, Twitter, dll. Silahkan klik logo dibawah ini,Terima kasih.

Sumber:

10 Hewan Yang Bisa Mengalahkan Teknologi

Written By Cari Aja di Siny on Minggu, 05 Mei 2013 | 08.29


10 Hewan Yang Bisa Mengalahkan Teknologi

10. RUBAH - 42 Mil/jam (67.2 Km/jam)

Rubah adalah pemburu yang menkonsumsi daging dan sayur sayuran. Mereka menggunakan kecepatan mereka berburu kelinci, tikus-tikus dan bahkan burung-burung.

9. COYOTE - 43 Mil/jam (68.8 Km/jam)

Coyote menggunakan kecepatan mereka untuk berburu binatang menyusui kecil seperti kelinci, tikus-tikus, tupai, rusa dan ternak, binatang pemakan daging ini, hidup berkelompok, dan memburu sepanjang musim.

8. ANJING PEMBURU - 45 Mil/jam (72 Km/jam)

Anjing ini menggabungkan antara kecepatan dan kecerdikan dalam memburu mangsanya, mereka berburu secara berkelompok dan sangat teroganisir, salah satu anjing mengarahkan mangsanya kesatu tempat, dan ajing lainnya siap menyerang silih berganti sampai mangsa tak berdaya.

7. Rusa Tanduk Besar
www.i-dus.com
Rusa ini sering dianggap sebagai rusa terbesar kedua didunia, dan juga salah satu mamalia terbesar di amerika utara dan asia timur, berbeda dengan binatang berkecepatan tinggi lainnya, binatang ini justru menggunakan kecepatannya untuk menghindari pemangsa, tp bagaimanapun, melihat ukuran dan kecepatannya, banyak predator sekalipun lapar, lebih suka mengurungkan niatnya untuk memburu rusa ini.

6. KUDA - 47,5 Mil/jam (76 Km/jam)

Jenis kuda tercepat adalah Quarter Horse, mendapatkan namanya “quarter’ karna dalam pacuan kuda bisa memimpin pacuan hampir seperempat panjang trek (misal lintasan 100 mtr, kuda ini bisa finish 25 meter didepan peringkat ke dua) dari kuda jenis biasa lainnya, kuda ini bisa mencapai kecepatan maksimal 76 km perjam.

5. RUSA THOMPSON - 50 Mil/jam (80 Km/jam)

Dinamai setelah penemunya, Joseph thompson, Rusa Thompson diakui di dunia sebagai rusa terbaik, baik dari segi bentuk fisik, kecepatan, juga kecerdikannya dibanding jenis rusa lainnya, dalam rangka menghindari musuh utamanya cheetah, rusa ini bisa mencapai kecepatan 80 km/jam disertai dengan pergerakan zigzag yang membingungkan, rusa ini juga memilik ketahanan lebih baik dari cheetah (ibarat motor, rusa thompson bahan bakarnya lebih irit).

4. SINGA - 50 Mil/jam (80 Km/jam)

Raja dari segala pemburu, Singa, tidak perlu memiliki kecepatan untuk menjadikan dirinya sebagai yang terbaik diantara yang terbaik, dalam berburu untuk melangusngkan hidupnya, mayoritas dikerjakan oleh singa betina, namun singa jantan yang emosi bisa berlari mencapai kecepatan 80km/jam

3. WILDEBEEST - 50 Mil/jam (80 Km/jam)

Wildebeest adalah binatang lain yang menyandarkan hidupnya pada kecepatannya untuk menghidar dari pemangsa, binatang ini adalah makanan favorit kucing besar, itu karna habitat Wildebeest didaratan terbuka Afrika, mreka adalah komunitas terbanyak yang bisa hidup sampai 20 tahun

2. ANTELOP - 61 Mil/jam (80 Km/jam)

Binatang ini juga ditenggarai sebagai second fastest animal di dunia, kecepatan maksimal binatang ini sangat sulit untuk dipastikan secara akurat, itu karena tiap individu binatang ini memilik kemampuan yang berbeda beda, binatang ini juga memiliki kemampuan sprint lebih lama karena didukung ruang paru paru dan jantung yang lebih besar.

1. CHEETAH - 70 Mil/jam (112 Km/jam)

Cheetah adalah mahluk hidup tercepat yang pernah hidup didaratan, bisa mencapai kecepatan 112 km/jam sampai 120 km/jam hanya pada lintasan sepanjang 460m (500yard), kemampuannya berakselerasi juga tidak bisa ditandingi mahluk hidup apapun, cheetah bisa mencapai kecepatan dari 0 km/jam sampai 110 km/jam hanya dalam waktu 3 detik!!

Inilah Lebah Raksasa dari Jepang


Inilah Lebah Raksasa dari Jepang

30 Lebah Raksasa Jepang, sanggup Membunuh 30.000 Lebah Madu




"Yang dibutuhkan adalah satu. Satu alat pramuka untuk menemukan koloni lebah madu. Menandainya dengan feromon. Kembali dengan serangga yang dilahirkan sebagai pembunuh alami. Dan membuat semua neraka beristirahat, kalah. "Kedengarannya seperti Tarantino terbaru? Hampir. Ini adalah awal dari National Geographic video yang mendokumentasikan penghancuran 30.000 lebah madu Eropa oleh 30 (ya, 30!) Lebah raksasa Asia. Kami telah menemukan lebih lanjut tentang ini serangga pengganggu ini.



Lima kali lebih besar dibandingkan rata-rata lebah madu Eropa, lebah dari Jepang ini adalah salah satu dari serangga predator paling ditakuti. Memiliki panjang 5 cm (2 in) dan dengan lebar sayap sekitar 7,6 cm (3 in), tidak banyak serangga yang mempunyai ukuran seperti ini. Meskipun ditemukan di seluruh Asia, lebah Jepang, alias lebah raksasa Asia (Vespa mandarinia), namun populasi terbanyak di daerah pegunungan di Jepang.

Mereka Besar - Dan tidak selalu sejinak ini:




Sengat lebah Jepang ini berukuran sekitar 6 mm (0.25 in) panjang dan mampu menyuntikkan racun yang sangat kuat yang bahkan dapat merusak jaringan atau menghancurkan daging manusia. Seorang ilmuwan Jepang yang mendapatkan sensasi sengatan menggambarkan sebagai perasaan "seperti paku panas yang didorong ke kakinya." Aduh!

Daging Cincang lagi - Korbannya belalang sembah :



Jika disengat oleh lebah raksasa, harus segera dilakukan pengobatan, karena orang bisa mati jika terkena sengatan mereka. Meskipun kurang beracun dibanding racun lebah madu, namun lebah raksasa Jepang memiliki jumlah racun per sengatan sangat besar, mungkin yang terbesar diantara lebah lebah. Sekitar 40 orang meninggal di Jepang setiap tahun setelah tersengat, terutama sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap racun.
Meskipun tidak bekerja baik sebagai lebah dan hanya dapat terbang pada kecepatan hingga 40 km / h (25 mph) dan jarak perjalanan 97 km (60 mil) dalam satu hari. Bahkan predator yang mengesankan seperti belalang sembah tidak berdaya melawan raksasa Jepang ini.

Terlahir Sebagai Pembunuh – Vespa mandarinia



Dan perbandingan daging cincang benar-benar tidak jauh dari: Karena tidak mampu mencerna protein dengan baik, lebah raksasa Asia mengunyah mangsanya menjadi pasta yang bagus yang kemudian dapat memberi makan larvanya. Kemudian larva mereka pada gilirannya menghasilkan cairan bening yang memberi makan lebah dewasa. Seperti rantai makanan.
Dalam berburu sebuah sarang lebah madu, lebah raksasa Asia mempunyai strategi sederhana: Cari, jejak dan menyerang dengan bala bantuan. Satu lebah dapat membunuh sekitar 40 lebah madu Eropa per menit - yang berarti sekitar 30.000 lebah harus dilawan dengan 30 lebah raksasa dan memerlukan waktu sekitar sekitar tiga jam! Sekali sarang dikosongkan, maka mereka mulai pesta lebah madu dan membawa pasta makanan ke sarangnya untuk memberi makan larvanya, yang kemudian menghasilkan cairan untuk makanan mereka sendiri.

Hornets tidak bersembunyi dari siapapun:



Pertahanan Bola Lebah Yang Mengagumkan



Jeff Morales, produser film tentang lebah untuk National Geographic, menjadi sangat akrab pada mereka, banyak waktu diluangkan bersama mereka dan telah mengambil banyak data tentang mereka
"Lebah raksasa Jepang adalah sesuatu yang buruk bagi sebagian besar serangga, tetapi mereka benar-benar merupakan bagian integral dari ekosistem yang rumit. ... Serangga sosial seperti lebah adalah binatang yang sangat menarik, dan ada begitu banyak hal dari cara -cara mereka yang kita belum kita ketahui. "

Namun ada kata-kata Jeff yang sedikit melegakan: umur lebah raksasa Jepang hanya sekitar satu bulan.

Berbagai Macam Pola Jaring Laba-Laba Yang Unik


Berbagai Macam Pola Jaring Laba-Laba Yang Unik

Jaring laba-laba, mungkin saja merupakan struktur alam buatan hewan yang paling cantik dan ruwet. Tapi beberapa jenis laba-laba membuatnya lebih baik lagi. Mereka membangunnya selangkah lebih maju.
Beberapa jenis laba-laba menghias jaringnya bahkan lebih tertata dengan pola yang lebih kompleks, seolah-olah menunjukkan bahwa merekalah desainer alam terbaik di muka bumi. Kalau melihat gambar-gambar berikut ini memang tidak terlihat sempurna tapi cukup membuat kita bertanya mengapa mereka membuat konfigurasi ekstra ini.

Struktur jaring laba-laba ekstra ini memiliki nama ilmiah stabilimentum atau stabilimenta. Nama ini sebenarnya diambil secara tidak sengaja, bahkan muncul karena adanya kesalahan yaitu saat peneliti menduga bahwa pola ini bertujuan untuk membuat jaring laba-laba stabil. Teori ini belakangan dibantah.

Sepertinya fungsi dari pola ekstra ini bisa bermacam-macam. Laba-laba membangun pola ini sendiri berkali-kali mungkin sampai sepuluh kali. Beberapa diantaranya membuat pola ini tidak berasal dari jaringnya sendiri melainkan dari sisa-sisa apa saja termasuk dari bekas telurnya sendiri atau apa saja yang ada di dekat jaringnya.

Pola jaring ekstra ini bisa ditemukan diantara sejumlah spesies laba-laba – tapi contoh terbaiknya adalah yang dari jenis Argiope. Pola ekstra ini, seringkali hampir presisi secara matematis dengan sudut 45 derajat, sepertinya dibuat untuk “memelarkan” tubuh mereka sehingga membuatnya lebih tidak menarik predatornya. Kadang-kadang pola ini mengarah vertikal dan laba-laba yang lebih muda mungkin membuatnya berbentuk seperti piringan.

Menjawab pertanyaan mengapa pola ekstra ini dibuat sepertinya menjadi tidak sederhana. Beberapa menganggapnya memberikan perlindungan ekstra karena membuat laba-laba terlihat lebih besar atau sebagai kamuflase. Atau sebaliknya justru membuatnya lebih terlihat dibanding jaringnya sendiri sehingga membuatnya makin mudah terlihat oleh misalnya burung. Lebih seperti “rambu stop” untuk hewan lainnya.
Belakangan disebutkan bahwa stabilimenta digunakan untuk lebih menarik mangsa laba-laba. Sering lihat serangga di malam hari berkumpul mendekati cahaya lampu? Pola ekstra jaring laba-laba ini diyakini mampu memantulkan sinar ultraviolet sehingga meanrik lebih banyak lagi mangsa untuk mendekati jaring.

Thermoregulation, teori ini menyebutkan bahwa pola ekstra ini membantu laba-laba menjaga suhu tubuhnya optimal untuk bertahan hidup dalam cuaca apapun.

Adapula yang menyebutkan bahwa laba-laba memiliki estetika – seperti manusia yang juga memiliki estetika – seperti yang juga ditunjukkan hewan lainnya untuk memperbaiki lingkungan sekitarnya untuk mengejar sesuatu.

Bisa saja, dorongan reproduksi menjadi alasan mengapa pola ekstra ini dibuat. Saat seekor betina siap untuk bereproduksi cara apalagi yang lebih baik untuk menarik sang jantan selain mempercantik jaringnya?

Pola ekstra ini paling banyak memang dibuat dari jaringnya sendiri selain beberapa jenis mengkombinasikannya dengan benda apa saja di dekatnya. Pada jenis Nephila, sisa-sisa mangsa pun ikut ditempelkan pada pola ini dengan maksud lebih menarik mangsa lainnya lagi.
Apapun alasannya, hal ini menunjukkan di luar sana ada banyak keajaiban alam yang tidak kita sadari terjadi tiap hari. Bahkan dilakukan oleh binatang kecil yang hampir kita tidak pernah mempedulikannya.

sumber: http://strano66.blogspot.com/2010/09/berbagai-macam-pola-jaring-laba-laba.html

Ilmuwan Muslim Yang Terlupakan

Written By Cari Aja di Siny on Kamis, 02 Mei 2013 | 01.35


Ilmuwan Muslim Yang Terlupakan - Peradaban Islam merupakan peradaban yang sangat maju begitu juga dalam hal ilmu pengetahuan. Islam melahirkan pemuda cerdas yang akhirnya menjadi ilmuwan muslim yang hasil karyanya sangat berpengaruh pada jaman itu dan dipakai hingga saat ini. Namun seiring perkembangan jaman dan era modernisasi dan westerinasi banyak dari mereka orang barat lebih ditonjolkan dibanding dengan ilmuwan muslim yang ada. Berikut inilah tiga nama ilmuwan Islam yang terlupakan yang hasil karyanya sudah banyak membangun ummat.

Ibnu Rushd (Averroes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.


Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.


Karya :
·Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
·Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
·Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)


IBNU SINA (Avisena)

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa.

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Kehidupannya dikenal lewat sumber – sumber berkuasa. Suatu autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.

Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.
Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.

Meskipun bermasalah besar pada masalah – masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku – bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan – kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata – katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.

Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode – metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat – obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

AL-BIRUNI


Al Biruni merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. 

Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. 

Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. · Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, “Kartografi”, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar. ·


Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul “Kronologi” yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah. ·
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16)

Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku. Sumbangannya kepada matematika termasuk:

*aritmatika teoritis and praktis
*penjumlahan seri
*analisis kombinatorial
*kaidah angka 3
*bilangan irasional
*teori perbandingan
*definisi aljabar
*metode pemecahan penjumlahan aljabar
*geometri
*teorema Archimedes
*sudut segitiga

Apa yang Islam katakan mengenai Pemboman di Boston?

Written By Cari Aja di Siny on Rabu, 01 Mei 2013 | 09.26

Apa yang Islam katakan mengenai Pemboman di Boston?
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
23 April 2013   Lefke, Siprus

 

Shuhbah bakda Zhuhur

As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Dastuur, yaa Sayyidii.

Hari-hari berlalu, malam-malam berlalu, orang-orang berlalu, binatang berlalu, tumbuhan berlalu.  Segala sesuatu bergerak, kita bergerak dan alam semesta bergerak.  Mereka bicara tentang energi, energi positif dan energi negatif, dan mereka mencampuradukkannya untuk mengeluarkan beberapa pernyataan yang mendukung ajaran non-Muslim, untuk …. tanpa perasaan bahwa mereka menyakiti Islam, khususnya tasawwuf, karena tasawwuf yang sesungguhnya tunduk pada Syariah, titik.  

Jika orang mau mendapatkan tasawwuf di sini, jangan datang ke sini untuk tasawwuf, saya mohon maaf untuk mengatakannya. Mungkin saja ada orang lain yang mengatakan, “Datanglah untuk tasawwuf,” tetapi saya katakan, “Jangan datang untuk tasawwuf,  datanglah ke sini untuk Syariah.”  Bangunlah infrastrukturnya; Syariah adalah infrastruktur dan fondasi bagi Maqaam al-Ihsaan, yaitu kondisi bagi tasawwuf, bagi kesempurnaan (moral).  Kalian ingin menjadi--di mana-mana di seluruh dunia--jika kalian ingin menjadi sempurna, maka dasarilah ajaran kalian pada Syariah.  

Nabi (s) mengajarkan Syariah pada Sahabat (r) selama 23 tahun.  Ketika beliau berada di Ghaar al-Hira sendiri, beliau (s) selalu berada dalam kondisi Mi’raj, saya tidak ingin mengatakan bahwa beliau (s) dalam tasawwuf, tetapi beliau berada dalam Mi’raj dan dari Mi’rajnya ini kalian bisa mendapatkan permata-permata tasawwuf dari akhlak dan perilaku beliau (s).

انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق

Innamaa bu`itstu li utammimu makaarim al-akhlaaq.
Aku telah diutus untuk menyempurkan akhlak. (Bazzaar)

Bagaimana menyempurnakan akhlak kalian bila kalian saja tidak bergerak di jalur Syariah yang benar?  Jika kalian ingin bepergian, kalian masuk ke dalam pesawat dan jika kalian ingin berbicara mengenai tasawwuf itu tidak masalah, tetapi di luar pesawat bergerak dengan hukum fisika dengan perintah Allah, jadi itu artinya pesawat itu adalah Syariah.  Kalian tidak bisa mengambil pesawat lalu pergi ke kiri ke kanan, kiri ke kanan, jadi tasawwuf bisa ada ketika kalian berada dalam tujuan yang benar, dalam pergerakan pesawat yang benar. 

Di dalam pesawat, tunjukkan perilaku baik kalian, dan pertama kalian memerlukan Syariah, Syari`atullah.  Itulah sebabnya mengapa Imam Malik (r) berkata, “Tasawwuf tanpa Syariah adalah korup, zindik, tetapi tasawwuf dengan Syariah adalah Haqiqa, hakikat.” Jika kalian menginginkan hakikat, maka ikutilah Syariah.  Syariah mengajarkan kepada kalian agar tidak marah, kerjakan salat-salat kalian, tidak berteriak pada orang lain dan menjaga hak-hak orang lain. Tasawwuf tidak membahas tetntang hak-hak manusia, tetapi tasawwuf mencakup bagaimana kalian dapat menyempurnakan diri, bagaimana agar kalian mempunyai adab yang baik, tetapi Syariah-lah yang membuat kalian mempunyai hubungan yang baik dengan setiap orang.

Laa tatalal al-huduud, Syariah mengatakan bahwa kalian tidak boleh melanggar batas-batas orang lain.  Jika saya merasa kesal dengannya dan kemudian bertengkar satu sama lain dan saya menzaliminya, maka saya adalah orang yang zalim dan ia adalah orang yang dizalimi.  Di Hari Kiamat, Allah akan berkata, “Maafkan dia,” dan ia akan berkata, “Tidak (aku tidak mau memaafkan orang yang telah menzalimi aku.).”  Itu adalah hadis Nabi (s):

وعنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أتدرون ما المفلس ؟ . قالوا المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع . فقال إن المفلس من أمتي من يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ويأتي وقد شتم هذا وقذف هذا . وأكل مال هذا . وسفك دم هذا وضرب هذا فيعطى هذا من حسناته وهذا من حسناته فإن فنيت حسناته قبل أن يقضى ما عليه أخذ من خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح في النار . رواه مسلم

Wa `anhu anna rasuulullahi (s) qaala atraduuna maa al-muflis? Qaaluu al-muflis fiinaa man laa dirham lahu wa laa mata`. Faqaala inna ’l-muflis min ummatii man yaatii yawm al-qiyamati bi-shalaatin wa shiyaamin wa zakaatin wa yaatii wa qad syatama hadzaa wa qadzafa hadzaa wa akala maala hadzaa wa safaka dam hadzaa wa dharaba hadzaa fa-yu`tii hadzaa min hasanaatihi wa hadzaa min hasanaatihi fa in fanayta hasanaatahu qabl an yuqdhaa maa `alayhi aakhadza min khathaayaahum fathurihat `alayhi tsumma thuriha fi ’n-naar.

Nabi (s) bertanya kepada pada Sahabatnya, “Tahukah kalian siapakah al-muflis (orang yang bangkrut) itu? Mereka menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta benda.”  Kemudian Nabi (s) bersabda, “Al-muflis di antara umatku adalah orang yang datang pada Hari Kiamat dengan membawa amalan salat, puasa dan zakat, namun seiring dengan itu datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika di dunia ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini.  Maka diberikanlah pahala-pahala kebaikannya itu kepada orang-orang (yang pernah disakitinya).  Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya itu habis sebelum tanggungannya terpenuhi, maka diambillah dosa-dosa mereka dan ditimpakan kepadanya.  Kemudian dicampakkanlah ia ke dalam api Neraka.”  (Muslim)

Nabi (s) bersabda, “Siapakah orang yang bangkrut itu?”
Para Sahabat berkata, “Orang yang tidak mempunyai uang.”
Nabi (s) bersabda, “Bukan, tetapi orang yang tidak mempunyai `amal.”
Para Sahabat berkata, “Walaupun mereka mengerjakan salat dan puasa?”
Beliau (s) bersabda, “Bahkan jika ia mengerjakan salat dan puasa, ia tidak mempunyai `amal,” karena di Hari Kiamat, orang yang dizalimi tidak akan memaafkan orang yang telah menzaliminya.  Allah akan mengambil `amal baik dari orang yang berbuat zalim dan memberikannya kepada orang yang dizalimi sehingga ia tidak mempunyai `amal yang tersisa, ia tidak mempunyai apa-apa lagi, meskipun ia mungkin masih mempunyai serpihan-serpihan hasanaat tetapi tidak terlalu banyak dan tetap saja Dia mengambilnya.
Allah akan berkata, “Maafkan dia.”

Orang yang terzalimi akan berkata, “Yaa Rabbii, itu belum cukup,” lalu Allah akan mengambil dosa-dosa orang yang telah dizalimi dan menyerahkannya kepada orang yang berbuat zalim sehingga hukumannya menjadi berlipat ganda!

Maka seluruh pahala salat dan puasa kalian akan hilang.  Jadi kita harus membangun fondasi yang baik dan sekarang banyak sekali tamparan pada wajah umat Muslim dari perbuatan-perbuatan yang tidak mereka lakukan atau dari menyakiti orang lain.  Beberapa orang yang tidak bertanggung jawab telah dicuci otaknya, seperti halnya banyak non-Muslim yang telah dicuci otaknya dan mereka pergi dan membunuh anak-anak di sekolah, bukan hanya Muslim, tetapi juga Kristen.  Berapa banyak insiden yang telah terjadi?  Non-Muslim membunuh anak-anak di sekolah, jadi mengapa kita harus melecehkan Muslim dan menyalahkan Muslim untuk sesuatu yang tidak mereka lakukan?  Kita harus bersikap adil dalam segala hal, orang yang bertanggung jawab harus bersikap adil, seimbang.  Mereka pasti mempunyai timbangan untuk perhiasan, timbangan digital, bukannya melihat orang yang berjanggut atau memakai pakaian sunnah lalu menyebutnya teroris di seluruh dunia, bukan hanya di satu tempat.

Secara terbuka kami mengutuk perbuatan dari lima atau enam orang yang jika dibandingkan dengan 1.5 miliar Muslim, itu bukan apa-apa, itu adalah epsilon, seolah-olah mereka (1.5 miliar Muslim yang sah) itu tidak ada, dan Islam disalahkan untuk itu!  Tidak bisa begitu.  Kita harus adil, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Nabi (s) dalam Sahih Muslim.  Keadilan adalah berdasakan Syariah dan itu akan memberi kalian penjelasan sebelum kalian menyalahkan orang lain.  Kalian menyalahkan orang yang tidak ada hubungannya dengan itu, melecehkan mereka di sekolah-sekolah dan area-area publik, dan kalian harus sangat berhati-hati.

فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Fas’aluu ahli ‘dz-dzikri in kuntum laa ta`lamuun.

Maka bertanyalah pada orang-orang yang mempunyai pengetahuan bila kamu tidak mengetahui. (Surat an-Nahl, 16:43)

Bertanyalah kepada orang yang tahu, bukan kepada orang yang tidak tahu!  Jangan bertanya pada orang yang salah.  Merupakan tugas bagi politisi dan orang-orang di pemerintahan untuk bertanya pada orang-orang yang tepat.  Allah berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an, “Bertanyalah pada orang yang benar,” karena tidak semua orang tahu.  Kalian datang dan bertanya pada beberapa organisasi yang tidak tahu apa-apa atau mereka mungkin mengambil keuntungan dari sesuatu sehingga mereka tidak memberi kalian jawaban yang benar.  Jawaban yang benar ada di dalam hadis Nabi (s):

"إن أول الناس يقضي يوم القيامة عليه رجل استشهد، فأتي به فعرفه نعمه فعرفها . قال: فما عملت فيها؟ قال قاتلت فيك حتى استشهدت، قال: كذبت، ولكنك قاتلت لأن يقال: جريء، فقد قيل. ثم أمر به فسحب على وجهه حتى ألقي فى النار ورجل تعلم العلم وعلمه وقرأ القرآن، فأتي به فعرفه فعرفها. قال: فما عملت فيها؟ قال: تعلمت العلم وعلمته، وقرأت فيك القرآن قال: كذبت، ولكنك تعلمت العلم ليقال: عالم، وقرأت القرآن ليقال هو قارىء، فقد   قيل، ثم أمر به، فسحب على وجهه، حتى ألقي فى النار، ورجل وسع الله عليه وأعطاه من أصناف المال كله، فاتي به فعرفه نعمه فعرفها، قال: فما عملت فيها؟ قال: ماتركت من سبيل تحب أن ينفق فيها إلا أنفقت فيها لك قال كذبت ولكنك فعلت ليقال هو جواد فقد قيل ثم أمر به فسحب على وجهه ثم ألقي فى النار"

Orang pertama yang akan diadili di Yaumil Hisab adalah orang yang mati syahid.  Ia akan dibawa ke Hadapan Allah dan Allah akan menunjukkan segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan ia mengenalinya.  (Allah (swt)) akan bertanya, “Dan apa yang telah kau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”  Ia akan menjawab, “Aku berperang untuk-Mu hingga aku mati sebagai seorang syahid.”  Dia akan berkata, “Kau telah berbohong!  Kau berperang agar orang-orang berkata (tentangmu), ‘Ia adalah seorang pemberani,’ dan orang-orang telah mengatakan hal itu seperti yang kau inginkan.”  Kemudian Allah akan memerintahkan (malaikat) untuk membawanya melemparkannya ke dalam Neraka!

(Kemudian) seorang yang menuntut ilmu (agama) dan telah mengajarkan ilmunya dan rajin membaca al-Qur’an.  Ia akan dibawa ke Hadapan Allah dan Allah akan menunjukkan segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan ia mengenalilnya.  (Allah (swt)) akan bertanya, “Dan apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia akan menjawab, “Aku mempelajari ilmu (agama) dan aku telah mengajarkannya dan aku membaca Al-Qur’an demi Engkau.” Dia akan berkata, “Kau telah berbohong! Kau mempelajari ilmu (agama) agar orang-orang berkata (tentangmu),  ‘Ia adalah orang terpelajar,’  dan Kau membaca al-Qur’an agar orang-orang berkata (tentangmu), ‘Ia adalah seorang Qari,’ dan orang-orang telah mengatakan hal itu seperti yang kau inginkan.”  Kemudian Allah akan memerintahkan (malaikat) untuk membawanya melemparkannya ke dalam Neraka!

(Kemudian) seseorang yang Allah jadikan sebagai hartawan, orang yang telah diberi segala jenis kekayaan akan dibawa dan Allah akan memperlihatkan nikmat-nikmat-Nya itu dan ia akan mengenalinya.  Lalu (Allah) akan berkata, “Dan apa yang kau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia akan mengatakan, “Tidak ada jalan atau tempat di mana Engkau senang agar uang itu digunakan, kecuali aku telah menginfakkannya semata-mata karena Engkau!”  Dia akan berkata, “Kau telah bohong!  Kau melakukan perbuatan itu agar orang-orang mengatakan (tentangmu), ‘Ia adalah orang yang dermawan’ dan orang-orang telah mengatakan hal itu seperti yang kau inginkan.”  Kemudian Allah akan memerintahkan (malaikat) untuk membawanya melemparkannya ke dalam Neraka!"
(Muslim, Tirmidzi, Nasaa'ii)

Nabi (s) bersabda, “Pada Hari Kiamat, Allah akan mengadili tiga kelompok orang dan yang pertama adalah para syuhada.”  Apa yang kalian ketahui tentang syuhada di sini?  Mereka akan masuk Surga, (yang merupakan) keyakinan umum.  Hadis ini yang saya sebutkan tadi ada di dalam kitab Ad-Dawaa asy-Syaafii ditulis oleh Ibn Qayyim al-Jawziyya, seorang murid dari Ibn Taymiyya, dari sumber-sumber mereka sendiri.  Mereka tidak dapat mengatakan hadis itu tidak benar karena itu telah disahkan oleh mereka, dan disebutkan di dalam Sahih Muslim. Yang pertama yang akan diadili adalah seorang syuhada dan setiap orang berkata ke mana mereka akan pergi?  Katakan!  (Ke Surga.)  Allah memanggil seorang di antara mereka dan Dia menunjukkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan Dia bertanya, “Apa yang telah kau lakukan untuk-Ku atas segala nikmat yang telah Aku tuliskan untuk-Mu?”  Allah bertanya.  Dapatkah kalian berbohong?  Kalian tidak bisa berbohong!  

Pemuda ini, seorang remaja atau seorang yang telah dewasa atau seorang pria tua atau wanita tua akan berkata, “Yaa Rabbii!  Aku melakukan hal yang baik lillaahi ta’ala, demi Engkau.”
Allah akan bertanya, “Apa yang telah kau lakukan?”
“Aku berjihad!”

Kalian bisa melakukan pekerjaan rumah kalian dan ambil buku Ad-Dawaa asy-Syaafii karangan Ibn Qayyim al-Jawziyya, murid dari Ibn Taymiyya, yang telah dicetak di banyak negara dan kalian dapat menemukan hadis itu.

Orang itu akan berkata, “Aku melakukan segalanya untuk-Mu.”
Allah (swt) akan berkata, “Apa yang telah kau lakukan?”
“Aku membunuh diriku sendiri untuk-Mu, aku meledakkan diriku sendiri untuk-Mu dan aku membunuh banyak orang dalam jihad!”
Allah (swt) akan bertanya, “Siapa yang kau bunuh?  Apakah kau membunuh orang-orang yang tidak bersalah atau musuhmu?”
“Aku tidak tahu siapa yang aku bunuh, aku membunuh banyak orang.”

Apakah itu jihad, tidak mengetahui musuhmu?  Di zaman Nabi (s), kalian harus mengetahui siapa musuhmu, kalian harus berperang dengan saling berhadapan.  Nabi (s) tidak pernah membolehkan orang berperang dari belakang, yang boleh hanyalah saling berhadapan!  Orang-orang yang berperang melawan Nabi (s) dan orang-orang yang berperang bersama Nabi (s) mereka saling berhadapan.  Mereka tahu satu sama lain dan mereka memakai pakaian yang berbeda agar mereka tahu siapa musuhnya.

Busana apa yang kalian--wahai ‘syuhada’ kenakan?  Apakah kalian berbusana Italia, atau busana Barat atau pakaian ketat dan kalian berkata, “Aku berperang demi Allah,” atau apakah kalian mengenakan pakaian yang longgar (sederhana) dan berkata, “Kami adalah jihadis dan kami berperang demi Allah (swt).”  Tidak, kalian datang dari belakang, dari tempat tersembunyi, dan kalian melakukan aksi kalian lalu melarikan diri. Mengapa kalian melarikan diri?  Apakah kalian penakut, seperti kelinci?  Jadi mengapa kalian membunuh lalu pergi?  (Kalian harus) menghadapi siapa yang kalian bunuh, bukankah begitu?  Mengapa kalian melarikan diri?  Saya tidak mengerti.  Karena kalian berperang untuk Allah, jangan pergi, melarikan diri!  Itu artinya perang kalian tidak benar dan apa yang kalian lakukan tidak benar.  Itu telah disebutkan oleh Nabi (s).

Allah akan bertanya pada kalian, “Apa yang telah kau lakukan untuk-Ku?”  Apakah kalian mengatakan kepada-Nya, “Aku meledakkan orang-orang tak bersalah lalu pergi melarikan diri.” Jadi jawaban di dalam hadis tadi adalah, “Yaa Rabbii, aku berperang untuk-Mu”  Apa yang akan dikatakan Allah?  “ahsaan,” “`amal baik,” atau “jihad yang baik,” masyaa-Allah?  Apa yang akan Allah katakan kepadanya?  “Kadzdzaab, kau pembohong!  Kadzdzaab, kau telah berbohong pada-Ku!”
Yaa Rabbii!  Aku tidak berbohong, aku mengatakan yang benar.”
Kau bohong!  Ini bukanlah perbuatan jihadi, yang artinya “orang yang berjuang di Jalan Allah.” “`Amal (perbuatan) itu adalah untuk egomu.”  Allah berkata kepadanya, “Kau melakukannya untuk dirimu sendiri, bukan untuk-Ku, agar orang-orang mengatakan bahwa engkau seorang pemberani, untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa engkau telah melakukannya, agar orang-orang bertepuk tangan untukmu dan orang-orang bicara tentangmu di seluruh dunia, ‘Oh! Orang ini melakukan pekerjaan yang hebat.’  Itu bukan untuk Allah, itu adalah untuk dirimu, agar orang-orang menyebutkan namamu!”

Itu persis seperti yang dikatakan oleh Nabi (s), sama persis, tidak diragukan lagi, sebagaimana beliau (s) mengatakannya di dalam sebuah hadis, “Mereka akan mengumumkannya sendiri bahwa mereka melakukannya demi Allah (swt), tetapi mereka melakukannya untuk ego mereka.”  Dari mana kedua orang ini pergi, masuk ke dalam keramaian orang yang tidak bersalah di Boston, lalu meledakkan diri mereka sendiri?  Perbuatan apa yang mereka lalukan sebelum itu?  Mereka masukkan ke dalam Facebook, memuji diri mereka sendiri, agar orang-orang tahu tentang mereka!  Jika kalian melakukannya untuk Allah, mengapa kalian memasukkannya ke dalam Facebook, agar orang-orang berkata bahwa kalian hebat, kalian baik? 

 Jadi itu artinya kalian melakukannya untuk ketenaran. Jangan melakukan sesuatu untuk diri kalian sendiri, lakukanlah untuk Allah (swt)!  Jadi Allah berkata, “Kau seorang pembohong!  Wahai malaikat-Ku, bawa dia dan masukkan ke dalam Neraka.”  Para malaikat akan membawanya dan melemparkannya ke mana?  Ke Neraka.  Ini untuk siapa?  Untuk seorang syuhada, di mana setiap orang berpikir bahwa ia akan masuk ke Jannah, tetapi Allah (swt) mengirimkannya ke Neraka (atas perbuatan yang salah tadi), meskipun tidak semua seperti itu.  Kita bicara tentang mereka yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah, yang meledakkan dirinya sendiri, bukan musuh melawan musuh, seperti di zaman Nabi (s) dan di zaman setelahnya, bukannya meluncurkan roket pada orang-orang yang tidak tahu roket itu datang, pada orang-orang yang tidak bersalah!

Sekarang semua perang di dunia tidak Islami.  Di mana-mana di seluruh dunia, sungguh tidak Islami, perang itu hanya untuk “kursi”, mereka berperang satu sama lain untuk duduk di kursi.  Jika mereka berperang dan membunuh satu sama lain, kita tahu bahwa mereka membunuh satu sama lain dan kita katakan, “Baiklah, mereka membunuh satu sama lain,” tetapi ketika orang-orang yang tidak bersalah terbunuh karena roket yang kalian luncurkan dan kalian tidak tahu di mana ia mendarat, maka mereka bukan hanya membunuh satu sama lain, tetapi mereka juga membunuh orang-orang yang tidak bersalah!  Jadi apa yang akan Allah katakan?  “Bawa dia ke Neraka.”

Sekarang yang dikatakan syuhada bukanlah syuhada sesungguhnya.  Mereka yang menyebut dirinya syuhada bukanlah syuhada, mereka bekerja untuk Setan.  Saya katakan ini, dan saya tahu bahwa ini akan tersebar ke mana-mana, tetapi saya mengatakannya, bahwa mereka bekerja untuk Setan, karena mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah, yang tidak ada hubungannya dengan ini.  Anak-anak!  

Mereka menemukan kelompok lain di Kanada sekarang yang mencoba meledakkan stasiun kereta antara Toronto dan Montreal tadi malam.  Yang satu bernama “Jassir” dan yang satunya “Syuhaib Saghiir”.  Mereka adalah Arab, (mencoba) meledakkan sebuah kereta.  Berapa banyak orang yang bisa tewas?  Untuk apa?  Mereka adalah orang-orang yang tak bersalah, yang tidak memiliki apa-apa, dan mereka pergi untuk bekerja, dan mungkin saja di antaranya ada Muslim, atau Kristen, atau Yahudi!  Mengapa kalian ingin membunuhnya?  Setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih agamanya: jika kalian Muslim, maka kalian adalah Muslim dan jika ia Kristen, maka ia adalah Kristen.  Mengapa kalian turut campur?  

Ketika Nabi (s) memasuki Madinah, beliau (s) hidup damai dengan Kristen dan Yahudi.  Piagam Madinah sangat terkenal.  Jadi Islam menentang pseudo-jihadis yang membunuh orang-orang tak bersalah.  Nabi (s) tidak pernah melakukan hal seperti itu!  Nabi (s) hidup bersama orang-orang.  Kesalahpahaman dapat terjadi, tetapi mereka hidup dengan orang-orang.  Setiap orang mempunyai kebebasan dengan agamanya, menurut Deklarasi Madinah.  Kembalilah ke Deklarasi Madinah, kembalilah ke mana Nabi (s) menyebutkan tetang peperangan.  Mereka berperang melawan Nabi (s) dan beliau (s) harus menghadapinya, tetapi Nabi (s) tidak pernah mengizinkan untuk membunuh seseorang.
 
Suatu saat ketika mereka mempunyai tawanan, para Sahabat mendatangi Nabi (s) dan mereka bertanya, “Yaa Rasuulullah!  Kami mempunyai tawanan.  Apa yang harus kami lakukan terhadap mereka?”  Beliau (s) berkata, “Bebaskan mereka, mereka dapat mengajari orang-orang kita untuk membaca dan menulis,” karena orang-orang Yaman mengatahui cara menulis.  Dan beliau berkata, “Biarkan mereka mengajari anak-anak kita bagaimana cara membaca dan menulis dan mereka akan dibebaskan.”

Lihatlah (betapa pentingnya) pendidikan.  Nabi (s) ingin agar orang-orang terpelajar dan ingin agar mereka berintegrasi (bersatu), bukannya bersegregasi (bercerai-berai).  Sekarang apa yang mereka lakukan?  Mereka membuat Muslim bercerai-berai karena orang-orang ini melakukan pembunuhan dan membuat orang-orang menentang Muslim.  

Lalu kelompok berikutnya yang akan diadili Allah adalah orang-orang yang melakukan perbuatan baik.  Dia memanggil seorang dermawan dan bertanya, “Apa yang telah kau lakukan untuk mendapatkan rida-Ku, apa yang kau lakukan untuk-Ku?”

Ia akan menjawab, “Yaa Rabbii! Aku menderma kepada rumah sakit dan sekolah-sekolah dan untuk ini, itu.”  Allah berkata, “Apakah kau yakin bahwa kau melakukannya untuk-Ku atau apakah itu agar namamu ditulis di sekolah-sekolah dan rumah sakit?  Apakah itu untuk-Ku atau untuk kebaikan dirimu sendiri, agar namamu terangkat dan orang-orang berkata, ‘Oh lihatlah, orang itu memberi derma,’ agar egomu senang?  Wahai malaikat-Ku!  Ia berbohong, bawa dia ke Neraka!”

Jadi itu artinya jangan menjadi orang yang dermawan bila, wa laa tumanin, “Jangan berpikir bahwa kalian melakukan sesuatu untuk Allah karena ini adalah uangnya Allah dan dengan Kemurahan-Nya, Dia memberikannya untukmu, jadi jangan berpikir bahwa kalian telah melakukan sesuatu untuk-Nya!  Jangan memberi dengan niat agar namamu ditulis di mana-mana. (Untuk donasimu) mereka menuliskan, “muhsin kabiir, dermawan besar.”  Jangan, sembunyikanlah dirimu.

Yang ketiga adalah seseorang, dan ini juga berlaku bagi banyak orang, para `ulama, cendikiawan dan akademisi.  Allah (swt) akan memanggil mereka dan mereka mempunyai ilmu, dan Dia bertanya, “Apa yang telah kau lakukan terhadap nikmat-nikmat ini?”
Mereka akan menjawab, “Yaa Rabbii, kami menyebarkan Syariah.”

Alhamdulillah itu bagus, tetapi kalian melakukannya untuk menunjukkan nama kalian atau untuk Allah?  Kalian pembohong, karena kalian melakukannya agar nama kalian terangkat sehingga ia dapat dituliskan di mana-mana, “Ia adalah seorang dokter.”  Dokter adalah orang yang mempelajari kedokteran.  Mereka menuliskan gelar mereka sebagai “Dr.” dan sekarang orang-orang ingin meletakkannya di depan nama setiap cendikiawan.  Mengapa ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah seorang dokter, mengapa?  Jadilah orang yang sederhana, katakan, “Aku adalah seorang `abd, seorang hamba, aku bukan apa-apa.”  

Apakah kalian melihat Mawlana Syekh Nazim (q) memakai gelar “Dr.” di depan namanya, atau “Sulthan al-Awliya”?  Tidak pernah!  Saya selalu mendengar beliau berkata, “Aku adalah nol.”  Kita katakan bahwa beliau adalah Sulthan al-Awliya.  Grandsyekh `AbdAllah (q) tidak pernah menyebutkan gelar itu untuk dirinya dan beliau telah wafat, tetapi 10-15 tahun sebelumnya beliau berkata bahwa Mawlana Syekh Nazim (q) adalah Sulthan al-Awliya.  Beliau mengekspos Mawlana Syekh Nazim, di mana hal itu adalah benar, tetapi Mawlana Syekh tidak pernah mengatakannya.  Beliau tidak pernah mengaku bahwa beliau adalah Sulthan al-Awliya, tetapi pada hakikatnya beliau adalah Sulthan al-Awliya.  Mereka tidak merasa pantas untuk mengucapkannya di hadapan Nabi (s), karena mereka malu.

Mawlana Syekh Nazim (q) tidak pernah berkata, “Aku adalah seorang dokter,” atau “Aku mempunyai gelar Sarjana di bidang tasawwuf atau Syari`ah.”  Beliau selalu berkata, “Aku ingin agar kebatilan berada di bawah kakiku!”  Setiap orang dapat berkata, “Aku ingin agar kekufuran berada di bawah kakiku!” tetapi kita menyatakannya dalam bentuk imitasi, sementara beliau mengatakannya secara hakiki!  Wahai Muslim!  Berhati-hatilah.

Jadi Allah berkata kepada para cendikiawan ini, “Kau melakukannya untuk namamu sendiri, bukan untuk-Ku.”  Mereka muncul di TV, kalian lihat acara talk shows ini, dan mereka berkata, “Dr. ini dan ini, ketua dari cendikiawan Muslim seluruh dunia.”  Siapa? Mengapa? (agar mendapat banyak pujian)?  Saya pernah berada di suatu negara di mana kami mengadakan sebuah konferensi dan saya saya mengundang seorang cendikiawan, seorang rektor dari sebuah universitas Islam, untuk datang dan bicara.  Saya ingin mengkonfirmasi mengenai keikutsertaannya, jadi dua hari sebelumnya saya meminta seseorang untuk menghubungi sekretarisnya, dan mereka berkata bahwa ia tidak akan datang.  Mengapa ia tidak mau datang?  Wakil Presiden datang, Juru Bicara Kepresidenan datang, para politisi datang, lalu mengapa ia tidak mau datang, apa yang berubah?

Mereka berkata, “Kau tidak menyebutkan gelarnya yang benar.”

“Bagaimana kami tidak menuliskan gelar yang benar? Kami tuliskan namanya dan menuliskan gelar ‘Dr.’ di awal dan diikuti dengan ‘PhD. di akhirnya’”

Mereka berkata, “Tidak, itu tidak cukup!  Kau harus menyebutkan, ‘Dr.,’ ‘Profesor,’ ‘PhD,’ lalu di bagian akhir semua gelar yang ia dapatkan dalam hidupnya (mungkin ada sepuluh gelar), “Kau harus menuliskannya semua, kalau tidak ia tidak akan datang.”  Lalu kami kirimkan undangan sekali lagi dengan semua gelar, agar ia datang dan memberi ceramah selama 45 menit atau 30 menit.  

Nabi (s) duduk di lantai dengan para Sahaabah (r)!  Bahkan beliau (s) melihat non-Muslim datang kepadanya dan beliau duduk di lantai, menyambut mereka.  Kaisar al-Habasy, Abbysinia, (Ethiopea) mengirimkan hadiah-hadiah berupa seorang dokter, seorang wanita jaariyah untuk membantu-bantu, dan seekor keledai.  Beliau menerima keledai dan pembantu wanita itu dan mengirim kembali dokternya dengan berkata, “Kami memerlukan keledainya untuk mengangkut kayu dan membawanya, dan kami memerlukan pembantu wanita untuk memasak bagi tamu-tamu.”  Tetapi beliau (s) tidak mengambil dokternya, yang artinya, “Kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah (swt).  Ketika kami sakit, kami sakit.  Jika kami menemukan obatnya, alhamdulillah dan kami akan mengambilnya.  Jika kami tidak menemukannya, kami ucapkan, ‘Yaa Rabbii, Anta ’sy-Syaafii, isyfiinii yaa Allah!’”  Apakah Allah tidak akan merespons?  Jika Dia ingin memberi kalian syifaa’ maka Dia akan memberikannya.
 
Mawlana Syekh Nazim (q) pergi dan kembali lagi karena doa asy-syifaa’, beliau berdoa untuk syifaa’ dan setiap orang di seluruh dunia berdoa untuk beliau untuk syifaa’, dan Allah menerimanya.  Itulah para awliyaullah!  Mereka pantas menyandang gelar “Sulthan al-Awliya,” di depan namanya, tetapi para cendikiawan ini yang saya sebutkan, Allah katakan, “Kau pembohong!  Kau tidak ingin hadir dalam konferensi untuk bicara tentang Islam, kau adalah kepala dari sebuah universitas Islam di mana kau ingin gelarmu didahulukan, yang artinya kau melakukan hal ini untuk gelarmu, kau tidak melakukannya untuk Allah (swt).”

Hari ini ada nasihat yang berbeda, hari ini ada tajalli jalaal, karena sudah terlalu banyak yang terjadi dalam dua hari ini dan kita harus sangat berhati-hati.  Allah mengirimkan para cendikiawan yang bekerja agar nama mereka terangkat, dan saya katakan bahwa mereka belum cukup bekerja, hatta yu’ayyidu ’l-Muslimiin, mereka belum melakukan pekerjaan yang cukup dengan para pejabat, untuk memastikan mereka mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa kita bekerja untuk menunjukkan bahwa Muslim tidak ada hubungannya dengan terorisme!  Kalian harus melakukannya secara resmi, bukan hanya menuliskan ungkapan mengutuk di surat kabar, tidak.  Kalian memperoleh uang dari seluruh dunia, organisasi kalian ada di Eropa dan Amerika, di Barat, kalian mendapat uang dari negara-negara Teluk, kalian mendapat jutaan dan jutaan dan jutaan dolar, dan kalian menyimpan uang itu, menyimpan di saku kalian dan kalian belum melakukan pekerjaan yang cukup!  Kalian adalah pembohong!  Allah (swt) akan membawa kalian ke Neraka jika kalian tetap melakukan ini untuk diri kalian. Jangan membuat Muslim disalahkan!   Para pejabat ingin mendengar kata-kata dari kalian semua.  Jika kalian tidak memberikannya kepada mereka, maka setiap orang berada dalam masalah.

Semoga Allah mengampuni kita!  Semoga Allah memberkati kita!
Bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.

© Hak Cipta 2013 oleh Sufilive.  Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.  Transkrip ini dilindungi oleh Hukum Hak Cipta Internasional.  Dimohon untuk menyebutkan Sufilive bila membagi tulisan ini. JazakAllahu khayr.

Artikel Muslim Sufi

More Post »

Muhasabah Diri

More Post »
Diberdayakan oleh Blogger.

Template by Maskolis

More Post »

Tutorial Blog Maskolis

More Post »

Software Gratis

More Post »
twitter maskolis

WooW!

More Post »

Kisah Hikmah

More Post »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mozaik Press - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website | Versi Demo | Penjelasan
Proudly powered by Blogger