Headlines News :
Home » , » Ketika seseorang mengikuti Sunnah, Akan dikatakan padanya, Bidah!

Ketika seseorang mengikuti Sunnah, Akan dikatakan padanya, Bidah!

Written By Cari Aja di Siny on Minggu, 28 April 2013 | 03.59


Ketika seseorang mengikuti Sunnah, Akan dikatakan padanya, Bidah!

Khutbah al-Jumu`ah Masjid al-Iman, Oakland California
February 14, 2003,Shaykh Muhammad Hisham Kabbani


Wahai Muslim, orang-orang beriman! Kita berada dalam suatu situasi di mana kita tidak boleh takut akan syaitan. Karena Allah SWT berfirman: inna Allah ma` alladheena at-taqaw walladheena hum muhsinoon Allah bersama mereka yang taqwa dan tulus, mereka yang berbuat kebajikan [16:128]. Jika kalian berbuat kebajikan, Allah akan mencegah syetan menyakiti orang-orang beriman. Allah mencegah siapa pun yang akan menyakiti hamba-hamba-Nya. Allah berfirman:

Ya ayyuhalladheena aamanu ittaqullah wa koonu ma` as-sadiqeen Wahai orang-orang beriman! Takutlah pada Allah dan beradalah bersama mereka yang benar (dalam kata dan perbuatan). [9:119]

Beradalah bersama orang-orang yang benar (shiddiq). Mereka tidak takut akan apa pun.. Itu berarti Allah berfirman, Aku akan menolongmu, Aku akan mendukungmu Dan Nabi SAW mengatakan pada kita bahwa siapa pun yang bersama Allah tidak akan takut pada apa pun jua.
Dan beliau SAW berkata pula pada kita tentang tanda-tanda zaman saat mana kita sekarang hidup, dan saya ingin mengutip suatu hadits dari Nabi SAW yang menerangkan apa yang telah kami sebutkan dalam banyak hadits-hadits sebelum ini, dan menunjukkan pada kita apa yang sedang terjadi saat ini.

Dari hadits ini, kita harus memahami bahwa ini adalah salah satu tanda dari tanda-tanda Akhir Zaman yang sedang kita dekati. Jika ada seseorang mengatakan pada kalian bahwa dunia akan hidup selamanya, mereka salah. Kalian adalah Muslim yang percaya pada apa yang dibawa Nabi SAW. Beliau bersabda bahwa dunya sedang berakhir dan beliau memberitahukan tanda-tandanya. Kita beriman dan percaya bahwa Hari Pembalasan tengah datang, Akhirat tengah datang. Saat Jibril bertanya pada beliau tentang Hari Pembalasan, Nabi SAW menjawab Jibril AS bahwa beliau tidak tahu kapan itu akan terjadi, tetapi beliau akan memberikan tanda-tandanya.

Salah satu tanda-tandanya, yang telah kita diskusikan berkali-kali, tapi merupakan suatu tanda yang sedang kita lihat hari ini di antara kita, adalah apa yang disabdakan Nabi SAW sebagai berikut:
Haddatsana Abdurrahman ibn `Utsman qaala haddatsana Ahmad ibn Tsabit.`An `Abdullah ibn mas`ud qaala kayfa antum idha dhahara feekum al bida` wa `umila biha hatta yarbu feeha as-sagheer wa yahrum al-kabeer Ibn Mas`ud berkata, Bagaimana kalian ketika bidah begitu jelas dan anak-anak akan dibesarkan dengannya dan orang-orang tua menjadi berambut putih di dalamnya.Artinya anak-anak muda akan dibesarkan dalam bidah dan orang-orang tua telah pula mempelajarinya. Kita saat ini berada pada zaman itu. Begitu banyak ideologi muncul hari ini, mengatakan pada kita bahwa apa-apa yang datang sebelumnya adalah salah.

wa yusallim feeha al-`aajim–urusan-urusanmu atau kepemimpinanmu akan diberikan pada non-Arab, orang-orang asing akan mengendalikanmu. Akan ada orang-orang yang berbeda, bukan orang-orang kebanyakan (grassroot) mengendalikanmu. Kalian melihat seseorang yang muncul tidak diketahui dari mana menjadi seorang pemimpin. Orang yang tidak mengetahui apa-apa tentang agama menjadi seorang pemimpin, mengendalikan negara-negara Muslim atau negeri-negeri Arab. Dan beliau berkata, hatta ya`malu ar-rajulu bis-sunnati fa yuqaalu bida`tun.saat seseorang mengikuti Sunnah, akan dikatakan atasnya, Bidah!!!.

Ini berarti bahwa ada orang-orang yang bertindak berdasarkan Sunnah Nabi, dan orang-orang lainnya akan mengatakan pada mereka bidfatun
Ini sudah diramalakan 1400 tahun yang lalu.Kini, jika kalian melakukan sesuatu berdasarkan Sunnah Nabi sall-Allahu alaihi wasallam, mereka akan berkata padamu, bidah!, bidah!. Apakah kita sedang melihat hal ini, atau tidak? Kalian tidak dapat bergerak ke mana pun kecuali mereka akan mengatakan pada kalian bidah!; mereka akan mengatakan padamu haraam!Mereka berkata padamu Syirik!, kufr. Ada sekelompok orang di antara Muslim, yang jika mereka tidak menyukai apa yang kalian lakukan, berkata bidah
Kalian pergi ke masjid mana pun, dan kalian dapat mendengar kata itu begitu mudahnya. Kalian mendengarnya atau tidak? [Ya] Dan Nabi SAW telah menyebutkan hal itu 1400 tahun yang lalu. Dan beliau SAW bersabda bahwa ketika hal itu terjadi, maka itu termasuk dari asyraat as-sa`at – Tanda-tanda Akhir Zaman. Kita tak pernah mendengar bidah`, bidah sebelumnya, ketika kami masih muda kami tak pernah mendengar kata itu digunakan seperti sekarang.

Tapi, generasi baru semua mengatakan hal itu, mereka dibesarkan di dalamnya. Mereka berada dalam hadits itu sekarang. Segala sesuatunya mereka pelajari dari mereka yang berkata bida`, bida`h dan mereka pergi ke jalan dan mengatakan pada setiap orang bahwa ini bida`, ini haraam. Hal ini adalah salah satu dari masalah-masalah yang kita hadapi hari ini. Mereka bertanya [kepada Ibn Masud], Ya Aba Abdur Rahman, kapankah saat itu terjadi? Beliau menjawab, idha kathurat umara`akum ketika pemimpin-pemimpin kalian bertambah. Hari ini, kita jumpai tak seorang pun melainkan dengan amir yang berbeda. Tak akan kalian temukan tiga orang tanpa seorang amir. Tak akan kau temui seorang pun tanpa seorang amir. Lihatlah di Internet. Setiap orang telah menjadi amir bagi dirinya sendiri. Setiap orang membuat suatu keputusan, suatu fatwa.

"wa qallat umanafukum.Dan orang-orang terpercaya di antara kalian akan berkurang.wa kathurat qurafukum. Wa qallat fuqahafukum.Dan jumlah pembaca Quran akan bertambah sedangkan jumlah fuqaha mereka akan berkurang. Itu berarti mereka tak lagi memiliki pengetahuan akan hadits atau fiqh. Hanya menghafal kan Quran. Itu adalah suatu tanda, dan kita saat ini melihatnya. Begitu banyak orang-orang menghafalkan Quran. Beliau tidak mengatakan hal ini sebagai buruk, tapi ini adalah suatu tanda. Hari ini, kita melihat di mana pun, orang-orang mengirimkan anak-anak mereka untuk mempelajari Quran, tapi qallat fuqahaukum, – ulama-ulama Fiqh kalian akan berkurang. Tak ada lagi ilm, tak ada lagi fiqh. Tak ada lagi orang yang mempelajari makna-makna Quran, tak ada yang mempelajari hadits, tak ada lagi yang mempelajari sebab-sebab turunnya setiap ayat.
wa tafuqahu li-ghayri id-deen.dan mereka akan mempelajari [secara intensif] selain dari agama.

Mereka akan mempelajari Quran dan meninggalkan fiqh dan meningkatkan ilmu pengetahuan sekular untuk mempelajari sesuatu di luar agama. Itulah yang kita lihat saat ini. Di zaman Sahabat atau kekhalifahan Umayyah atau Abbasiyyah, orang-orang berlarian mengejar ilmu-ilmu Islam. Hari ini, tak ada lagi seperti itu – habis. Kini, mereka berlarian mempelajari pengetahuan sekular dan meninggalkan ilmu agama. Kalian bisa seimbang, jika mempelajari keduanya dalam proporsi yang sama.

"wabtughyat id-dunya bi `amal il-akhira.Orang-orang akan mencari dunya dan meninggalkan amalan akhira. Tak seorang pun akan tertarik dengan akhirat dan setiap orang akan tertarik dengan dunya. Hadits itu merefleksikan apa yang tengah kita lihat saat ini. Segala sesuatunya bagi kita dan bagi generasi baru kita – segala sesuatunya telah menjadi bidah, sebagaimana Nabi SAW telah menyebutkannya.
dan dalam hadits lain yang melukiskan tanda-tanda Hari Akhir: `an abi qilaba qaala mu`adh takunu fitanun – Abi Qilaba berkata bahwa Muadz bin Jabal berkata, akan muncul begitu banyak kebingungan, gangguan-gangguan,yakuthuru feeha al-maal akan ada terlalu banyak uang.

Kalian lihat sekarang, begitu banyak uang berada di tangan orang. Milliaran dollar di seluruh dunia. Orang-orang sebelumnya memiliki sesuatu. Sebelumnya, di zaman Nabi SAW, mereka biasa memakan dua atau tiga kurma sehari. Nabi SAW mengikat perutnya dengan tali dan batu, agar tidak merasa lapar. Itulah Nabi dari Islam, Nabi Muhammad, Penutup para Rasul. Adakah orang yang melakukannya hari ini? Jika kalian tidak memiliki ratusan macam makanan di atas meja, kalian tak akan makan. Jika kalian tak memiliki itu, kalian akan berkata, Ini bukan meja kaya..

Sekarang dengarkan pada apa yang akan saya terangkan tentang hadits ini. wa yuftahu feeha al-Quran - Quran akan dibuka. Beliau TIDAK mengatakan, wa yuhfadhu feeha al-Quran. (Quran akan dihafalkan). Ini berarti ketika kalian membuka Quran dan kalian hanya ingin membacanya sekilas; kalian tidak mempelajarinya. Kalian hanya ingin mengetahui terjemahannya. Dan jika kalian tidak mempelajari hadits yang menjelaskan Quran dan mempelajari apa yang dikatakan Sahabat tentang setiap ayat dari Quran, juga siirah Nabawiyyah, kehidupan Nabi SAW, maka kalian pun tak mampu memahami Quran. Beliau berkata, yuftahu feeha al-quran, bukan yuhfadhu (mengingat) atau yudras (belajar). Beberapa orang membacanya sekilas, untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Itu namanya skimmingh, membaca secara cepat. Lihatlah pada apa yang akan saya jelaskan berikutnya. Ini akan menjelaskan padamu apa yang tengah terjadi hari ini.

"hatta yiqrauha al-mumin wal-kaafir.hingga mereka membacanya: baik orang yang beriman maupun yang tidak beriman. [riwayat lain: sampai mereka membacanya: mumin maupun munafiq] Mereka hanya membacanya saat ini. Mereka tidak mencari maknanya yang dalam, untuk menjadi seorang aalim. Mereka tidak berusaha keras untuk memahaminya. Muslim akan membacanya dan bahkan non-Muslim pun akan membacanya. Apakah kalian melihat hal seperti ini saat ini? Ya, inilah yang tengah kita lihat hari ini. Sebelumnya, tak ada cara bagi seseorang yang bukan Muslim untuk dapat menyentuh Quran. Jika kalian pergi ke suatu negara Muslim, tak akan diizinkan untuk menyentuh Quran jika kalian tidak memiliki wudu; kalian tak boleh menyentuh Quran. Kini, Quran tersedia di setiap rak buku dan mereka dapat melihat isinya. Mereka membuka Quran dan mereka membaca sekilas isinya dan mencari apa pun yang mereka cari. Mereka men-skim isinya mencari arti yang mereka inginkan [untuk mendukung satu atau lain argumen].

Mereka yang tidak beriman pada Islam akan membaca Quran. Itulah salah satu tanda Akhir Zaman yang telah disebutkan Nabi sall-Allahu alaihi wasallam kepada Sahabat beliau dan Sahabat beliau menyebutkannya bagi kita." wal marrafatu war-rajul was-sagheeru wal-kabeer perempuan dan laki-laki, tua dan muda. Semua orang akan membaca Quran.
Hal ini dilukiskan di awal hadits sebagai "takunu fitanun." - "Akan ada begitu banyak fitnah dan kebingungan. Dan orang-orang akan membaca Quran untuk memahami apa yang akan terjadi.

Pada saat seperti itu, apa yang harus kalian lakukan?Dan Nabi (sall-Allahu alaihi wasallam) bersabda, ketika hal ini terjadi, apa yang harus kalian lakukan? Fa yaqrauha rajulun, wa yaqulu qaratuhu `alaaniyyatan fa laa araanee uttaba`u fa-yaq`udu fee baytihi fa yabnee masjidan fee daarihi thumma yabtadi`u bi maa laysa fee kitabillahi wa laa sunnati rasulillah salla Allahu `alayhi wa sallam fa iyyakum wa ma abtad`a fa-innahu dalaalatan.Seseorang membaca Quran dan ia berkata, Aku membacanya di hadapan umum dan tak seorang pun mengikutinya. Maka ia pun duduk di rumahnya, dan membangun masjid di dalam rumahnya dan ia mulai membuat bidah dalam agama apa-apa yang tidak ditemukan baik dalam Kitab Allah maupun Sunnah Nabi Allah sall-Allahu alaihi wasallam. Maka berhati-hatilah kalian terhadapnya dan atas apa yang ia ada-adakan, karen a sungguh itu adalah sesat. [2]

Dan di sinilah masalahnya. Thumma yabtadi` bi maa laysa fee kitabillah wa laa sunnati rasulillah. – dan kemudian ia mulai mengada-adakan bidah dalam agama apa-apa yang tak ditemukan dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah sall-Allahu alaihi wasallam.
Ketika kalian tidak mengikuti seorang guru atau seorang pembimbing untuk mengajarkan kalian Quran, kalian akan memahaminya secara salah dan mulai mengada-ada (yabtadiu) apa yang tidak ada dalam Quran atau dalam Sunnah Nabi sall-Allahu alaihi wasallam. Inilah yang kita lihat saat ini. Mereka duduk di depan komputer, di kamar-kamar kecil mereka, membaca Quran dan mengeluarkan fatwa tanpa ilmu. Mereka yang membaca Quran tanpa ilm, karena tak ada ulama yang membimbing mereka, akan mengada-ada (bidah), duduk di masjid mereka, dalam kamar mereka, membuat bidah dan kesalahan-kesalahan. Inilah yang telah diceritakan Nabi sall-Allahu alaihi wasallam berabad-abad yang lampau. Saya tidak akan menceritakan hadits ke-3. Hal-hal ini adalah tanda-tanda yang telah diceritakan Nabi sall-Allahu alaihi wasallam kepada kita.

Akan ada orang-orang muda, duduk di rumah-rumah mereka, ketika rumah-rumah mereka menjadi sebuah masjid, mengadakan bidah, mereka tidak memiliki ilm dan mereka berpikir bahwa mereka mengetahui sesuatu dan mereka pun mulai mengada-adakan hal-hal.
[Dalam suatu penjelasan lebih lanjut: Mereka duduk di kamar-kamar – mereka memiliki kamar-kamar dalam rumah-rumah mereka di mana mereka letakkan komputer-komputer mereka, dipenuhi Quran, dengan CD dan seterusnya. Kemudian mereka membuka Internet dan memulai percakapan. Kemudian mereka masuk lagi ke ruangan-ruangan – chat rooms. Ruangan-ruangan ini dan halaman-halaman web disebut masjid of the internet, internet mosque, dan seterusnya. Mereka mulai chatting dengan yang lain di ruangan itu dan mereka mengutip dari Quran di sini dan di sana untuk mensupport fatwa mereka, mengatakan bahwa amalan ini bida, ini kufr, itu haraam, ini syirik. Kemudian seseorang lainnya, akan masuk dalam diskusi, dan menolak hal itu dengan argumen yang lain dan ayat yang lain, dan seterusnya, masing-masing sesat dan menyesatkan].

Ini termasuk dalam tanda-tanda yang telah disebut Nabi sall-Allahu alaihi wasallam. Kini, tak ada lagi kepercayaan, tak seorang pun dapat dipercaya. Kalian tak tahu lagi ke mana harus pergi. Itulah sebabnya, beliau bersabda, dalam hadits yang lain, bahwa kalian harus bersama diri kalian sendiri.Beliau bersabda dalam hadits lain, bahwa bila kebingungan mulai memenuhi bumi IA YANG DUDUK LEBIH BAIK DARIPADA IA YANG BERDIRI, IA YANG BERDIRI LEBIH BAIK DARIPADA IA YANG BERJALAN, IA YANG BERJALAN LEBIH BAIK DARI IA YANG MENGENDARAI [3]

Duduklah di rumah dan beradalah bersama dirimu sendiri. Jagalah keluarga dan anak-anakmu. Tak ada yang muncul dari apa yang tengah terjadi saat ini kecuali kebingungan. Engkau akan beruntung selama engkau taat pada Allah dan Nabi sall-Allahu alaihi wasallam. Kita mesti tidak turut ambil bagian dalam suatu diskusi politik atau pandangan politik; atau masalah di sini dan di sana. Adalah lebih baik bagi kita sebagai individu, yang tak dapat mengubah apa pun, untuk tetap diam. Kita bukanlah pemimpin. Kita hanyalah individu-individu. Jika negara-negara Arab dan Muslim tak dapat mengubah apa pun, biarkanlah mereka. Mereka tak mampu. Kalian mampu? [ya] Ok. Tunjukkan pada saya kalau begitu,bahwa kalian mampu untuk mengubah sesuatu. [4]

Kalian hanya dapat membuat suatu perubahan dengan berdoa dalam hatimu, memohon Allah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi. Man ra minkum munkaran fal yughayirru bi-yadihi fa in lam yastai`, fa bi-lisaanihi fa in lam yastati` fa bi-qalbihi wa dhaalik ada`af al-imaan. Dia di antara kalian yang melihat suatu kemunkaran hendaklah mengubahnya dengan tangannya; dan jika ia tak memiliki cukup kekuatan untuk melakukannya, maka hendaklah ia melakukannya dengan lidahnya, dan jika ia tak memiliki cukup kekuatan untuk itu, maka hendaklah ia (mencegahnya) dari hatinya, dan itulah selemah-lemah iman. [5]

Jika saja, bukannya demonstrasi-demonstrasi sesat ini yang mereka lakukan, melainkan jika kita semua pergi ke suatu stadium, seluruh kita dan semuanya berkumpul 100 ribu, 200 ribu, dan kita mohon, gYa Allah, biarkan kami hidup dalam kedamaian dengan siapa pun jua. Allah pun akan mengaruniakan kedamaian pada setiap orang. inna Allaha la yughayyiru ma bi-qawmin hatta yughayyiroo maa bi anfusihim Sungguh Allah tak akan mengubah kondisi suatu kaum sebelum mereka mengubahnya dengan diri mereka sendiri (dengan jiwa dan ruh mereka sendiri). [13:11]

Kita bertengkar. Dua masjid di sini tak dapat sepakat atas apa pun. Apakah kalian pikir negara-negara Arab dan Muslim akan setuju dan sepakat satu sama lain? Jika dua masjid saja tak mampu bertemu dan berkumpul bersama di atas basis yang sama untuk bersepakat, apakah kalian pikir bangsa-bangsa bisa? Kalian ingin pergi berdemonstrasi, pergilah dan lihatlah apa yang bisa kalian ubah.

Kalian ingin berdemonstrasi, pergilah ke Allah! Daripada berdemonstrasi ke orang-orang, berdemonstrasilah kepada Allah dan katakanlah, Ya Rabbii kami datang kepada-Mu, kami memohon. Tidakkah kalian pikir Allah akan mengabulkan permohonan itu, jika semuanya datang dengan tulus, seperti di Arafat, 3 juta orang mengangkat tangan mereka, dan berucap, Ya Allah karuniakan kami kedamaian. Setiap orang. Setiap orang adalah ciptaan Allah! Setiap orang adalah manusia. Allah SWT akan mengirimkan kedamaian kepada setiap orang. Semoga Allah mengampuni dan memaafkan kita. Semoga Ia membuat diri kita paham, bahwa kita sedang berada di Hari-hari Akhir (Akhir Zaman). Akan muncul kejadian-kejadian lain untuk menunjukkan betapa benar prediksi Nabi kita sall-Allahu alaihi wasallam, dan itulah yang sedang kita saksikan hari demi hari.
© As-Sunnah Foundation of America (http://sunnah.org)
Catatan

[1] Dalam bahasa Arab: An ibn Masuud qaala kayfa antum idha dhahara feekum al bida ea eumila biha hatta yarbu feeha as-sagheer wa yahrum al-kabeer; wa yusallim feeha al-aajim hatta yamalu bis-sunnati fa yuqaalu bidatun. Qaalu mataa dhaalik? Ya Aba Abdur Rahman. Qaal: idha kathurat umaraakum wa qallat umana akum wa kathurat qura ukum. Wa qallat fuqaha ukum wa tafuqahu li-ghayi id-deen. Wabtughyat id-dunya bi-amal il-aakhira.

Adz-Dzahabi mengkategorikannya sahih menurut syarat Bukhari dan Muslim. As-Sunan al-waridatu fil-fitani wa ghawaailiha was-saati wa asyraa itiha. Abi Amru Utsman ibn Saeed al-Muqri ad-Daani, 444 H., tahqiq/komentar dan takhrij Ridaaullah al-Mubarakfuri, terbitan Daar al-Asima, Riyaadh, Saudi Arabia, dalam 6 volume, halaman 619.
[2] Ibid, halaman 642. Al-Hakim menderajatinya sahih menurut syarat Muslim.
[3] Sebelum Hari Kiamat, akan muncul fitnah dan bala seperti serpihan-serpihan malam yang gelap di mana seseorang akan menjadi mumin di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, atau mumin di sore hari dan kafir di pagi hari.

Dia yang duduk di antara mereka lebih baik daripada ia yang berdiri, dan ia yang berjalan di antara mereka lebih baik daripada ia yang berlari. Maka patahkanlah busurmu, putuskan tali busurmu, dan hempaskan pedangmu ke bebatuan. Jika orang-orang datang kepada salah seroang di antara kalian, maka hendaklah ia menjadi yang lebih baik di antara kedua anak Adam (maksudnya kematian adalah lebih baik daripada turut campur dalam fitna). Sunan Abu Dawud, Kitab al-Fitan wa al-Malaahim .

[4] Sulaiman bin Al-Mughira meriwayatkan bahwa Abdallah ibn Amr ibn ul-Aass berkata, Ada suatu waktu di mana orang-orang biasa berkata, Berjalanlah meninggalkan apa yang kau tak mampu berbuat apa-apa atasnya, tetaplah diam atas apa yang tidak menjadi urusanmu, dan jagalah kata-katamu dengan cara yang sama seperti engkau menjaga tabungan simpananmu.
[5] Sahih al-Bukhari, Kitab 1, #79 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mozaik Press - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website | Versi Demo | Penjelasan
Proudly powered by Blogger